Selasa 17 May 2016 03:25 WIB

Tanzania Coret Gaji Lebih dari 10 Ribu 'Pegawai Hantu'

Rep: RR Laeny Sulistywati/ Red: Yudha Manggala P Putra
Presiden Tanzania baru John Magufuli, kanan tengah, menerima ucapan selamat dari Presiden Rwanda Paul Kagame, kiri tengah saat upacara pelantikan.
Foto: (AP Photo/Khalfan Said)
Presiden Tanzania baru John Magufuli, kanan tengah, menerima ucapan selamat dari Presiden Rwanda Paul Kagame, kiri tengah saat upacara pelantikan.

REPUBLIKA.CO.ID, DODOMA -- Pemerintah Tanzania mengumumkan lebih dari 10.000 pegawai fiktif yang disebut sebagai  ‘pekerja hantu' telah dicoret dari daftar penerima gaji pegawai negeri. Langkah ini dilakukan sebagai upaya memberantas korupsi.

‘’Pembayaran gaji untuk para pegawai fiktif mencapai lebih dari 2 juta dolar AS per bulan,’’ kantor perdana menteri menyebutkan seperti dikutip dari laman BBC, Selasa (17/5).

Ditambahkan oleh pihak berwenang, selain lebih dari 10.000 pegawai fiktif yang selama ini menikmati gaji. Kantor berita Reuters melaporkan, Pemerintah Tanzania menghabiskan lebih dari 260 juta dolar AS per bulan untuk membayar gaji yang diperkirakan sebanyak 550 ribu pegawai pemerintah.

Pemerintah Tanzania berjanji akan terus mengaudit sistem pembayaran gaji pegawai negeri. Jumlah pegawai fiktif kemungkinan akan karena terus dilakukannya audit pembayaran upah.

"Kami berniat untuk memiliki pekerja dalam pemerintahan yang jujur, bertanggung jawab, dan pekerja keras. Ini adalah prioritas kami," kata Perdana Menteri Tanzania Kassim Majaliwa menurut surat kabar The Guardian.

Presiden Tanzania, John Magufuli yang dipilih pada Oktober 2015, berjanji untuk memangkas pengeluaran pemerintahan yang boros. Magufuli memang tengah berusaha memberantas korupsi yang merajalela di negaranya.

Dalam upaya itu, ia telah memberhentikan sejumlah pejabat tinggi. Langkah lainnya yang dilakukan yaitu membatalkan perayaan hari kemerdekaan.

Dijuluki sang buldoser, Magufuli memerintahkan audit pembayaran gaji pegawai pada bulan Maret lalu dan meminta uang yang berhasil diselamatkan digunakan untuk biaya pembangunan. Indeks persepsi korupsi Tanzania berada di peringkat 117 dari 167 negara versi Transparency International.

Gerakan untuk membersihkan'pegawai hantu' juga sudah dilakukan oleh negara lain di Afrika, yaitu Nigeria, di bawah pimpinan Presiden Muhammadu Buhari. Pada Februari, pemerintah Nigeria mencoret gaji  24.000 pekerja fiktif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement