Selasa 17 May 2016 10:31 WIB

Paus Fransiskus Kritik Pemaksaan Demokrasi Negara Barat

Rep: Puti Almas/ Red: Ani Nursalikah
Paus Fransiskus
Foto: EPA/Alesasandro Di Meo
Paus Fransiskus

REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Fransiskus mengkritik sejumlah negara Barat yang mencoba mengekspor produk demokrasi mereka ke negara lain. Ia mencontohkan seperti halnya Irak dan Libya yang sebenarnya telah memiliki budaya politik tersendiri.

Dalam sebuah wawancara yang diterbitkan surat kabar Frances's Roman Catholic, Fransiskus menjelaskan negara-negara Barat memaksakan produk demokrasi kepada banyak negara. Bahkan, untuk kasus di Irak dan Libya, mereka tidak menghormati budaya politik yang telah lebih dahulu berkembang.

Ia menuturkan seharusnya Eropa kini dapat lebih mengintegrasikan migran. Fransiskus juga memuji pemilihan Wali Kota London, di mana seorang Muslim terpilih di tengah mayoritas warga yang tidak beragama Islam.

"Dihadapkan dengan terorisme yang dikaitkan dengan Islam, kita seharusnya mempertanyakan lebih dahulu model demokrasi yang dibawa negara Barat, di mana telah ada kekuatan yang kuat di sana seperti Irak dan Libya," ujar Fransiskus dalan surat kabar tersebut, dilansir Reuters, Senin (16/5).

Fransiskus menilai tidak semua produk politik yang berlaku di negara maju seperti Barat bisa berkembang dengan baik di negara lainnya. Seperti Libya, yang baru-baru ini masyarakat setempat mengatakan mereka memiliki lebih dari 50 Muammar Gaddafi, mantan presiden negara tersebut yang digulingkan dan dibunuh pada 2011.

"Inilah kolonialisme budaya, di mana negara-negara Barat berusaha memaksakan nilai yang mereka miliki untuk suatu keuntungan," ujar Fransiskus.

Baca: Kerry akan Temui Sisi Bahas Kebebasan Politik Mesir

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement