REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Utusan Khusus PBB Angelina Jolie, melarang adanya politik ketakutan yang ditebarkan soal krisis pengungsi. Bahkan, ia mendesak masyarakat internasional menanggapinya dengan kemurahan hati.
Saat berpidato di London, aktris Hollywodd peraih Oscar itu mengaku tidak percaya atas usulan rasisme yang dikeluarkan calon presiden AS DOnald Trump. Pasalnya, bakal calon dari Partai Republik itu akan melarang imigran Meksiko dan umat Islam, untuk memasuki Amerika Serikat.
"Sulit mendengar ini dari seseorang yang hendak menjadi Presiden Amerika. Amerika dibangun di atas orang-orang yang datang bersama-sama untuk kebebasan, terutama kebebasan beragama," kata Jolie, seperti dilansir Arab News, Selasa (17/5).
Terkait pengungsi, Jolie melihat ada kewajiban kita semua untuk membantu para pengungsi melarikan diri dari rumah mereka. Istri dari Brad Pitt ini menekankan terjadinya kekacauan di negara-negara pengungsi, sudah menjadi peringatan untuk masyarakat internasional membantu.
Ia menekankan perang lima tahun di Suriah, yang telah memaksa 60 juta warga menjadi pengungsi dan tersebar di seluruh dunia. Namun, Jolie menyayangkan pihak-pihak yang tidak bergerak untuk menanggapi itu, termasuk mereka yang tadinya bergerak tapi terprovokasi untuk menarik bantuannya kepada pengungsi.
"Ini telah memberi ruang dan legitimasi palsu bagi mereka yang mempromosikan politik ketakukan dan pemisahan," ujar Jolie.