REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry mengadakan pembicaraan dengan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi di Ibu Kota Kairo. Mereka membahas berbagai situasi dan proposal perdamaian di Timur Tengah, termasuk konflik Israel-Palestina.

Dilansir laman Aljazirah, Kamis (19/5), pertemuan Kerry dan Sisi di ibu kota Mesir tersebut dilakukan setelah serangkaian diskusi dengan para pemimpin global di Wina, Austria. Hari sebelumnya, Sisi mengatakan hubungan Mesir dengan Israel bisa kembali "menghangat" jika Israel mencapai solusi dengan Palestina.

Sisi berjanji, Mesir akan melakukan segala upaya untuk mencapai solusi konflik Israel-Palestina. Ia juga mengatakan akan menjadi mediator dalam inisiatif pembicaraan Prancis untuk memulihkan proses damai Isral-Palestina, yang selama ini ditolak Israel.

Seorang pejabat AS mengatakan, Kerry juga ingin mengeksplorasi secara rinci proposal yang dibuat oleh Sisi untuk menengahi rekonsiliasi faksi-faksi di Palestina. Ini akan membuka jalan bagi perjanjian perdamaian abadi dengan Israel.

Sementara itu, setelah pertemuan di Wina, Senin (16/5), para pemimpin dari negara-negara besar dunia mengatakan mereka siap untuk mempertimbangkan tuntutan dari pemerintah persatuan baru Libya untuk mencabut embargo senjata PBB dan melengkapi militer negara itu. Hal tersebut dilakukan demi memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) serta kelompok bersenjata lainnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika