REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengingatkan potensi merebaknya virus zika hingga ke benua Eropa pada musim panas tahun ini. Meski demikian, tingkat penyebarannya diduga masih bersifat kecil.
Seperti dilansir dari BBC, area yang paling riskan dijangkiti virus itu adalah sepanjang pantai Laut Hitam, Rusia, Georgia dan Pulau Madeira. Sedangkan negara seperti Prancis, Spanyol, Italy dan Yunani mengalami ancaman tingkat menengah. Adapun penduduk Inggris patut senang karena diramalkan tingkat penyebaran di negeri itu terbilang rendah.
Hingga saat ini, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) belum mengumumkan pelarangan kunjungan. Namun WHO meminta agar negara-negara Eropa mulai memerangi jentik nyamuk dan memastikan wanita hamil paham virus Zika.
"Kita sudah memanggil negara-negara yang punya potensi tinggi penyebaran virus zika agar meningkatkan pengawasan demi mencegah meluasnya virus itu," kata salah satu pejabat WHO Zsuzsanna Jakab.
Sementara itu, pengamat kesehatan asal Inggris Profesor Jimmy Whitworth meyakinkan bahwa ancaman penyebaran zika di daratan Eropa adalah nyata. Ia meminta negera-negara sadar betul agar penyebaran virus bisa dicegah.
"Nyamuk Aedes aegypti penyebab zika hanya ditemukan di pulau Madeira dan sekitar laut Hitam. Tapi negera-negara di bagian selatan Eropa harus sadar mengambil langkah pencegahan," ujarnya.