REPUBLIKA.CO.ID, MAIDUGURI -- Seorang siswi Nigeria yang diselamatkan setelah diculik militan Boko Haram selama lebih dua tahun bertemu dengan Presiden Muhammadu Buhari pada Kamis (19/5) di tengah-tengah harapan dia dapat menyingkap tabir nasib 218 siswi Chibok lainnya yang diculik.
Amina Ali Darsha Nkeki, yang diterbangkan dari Maiduguri, ibu kota regional di bagian timur laut Nigeria dua hari setelah penyelamatannya, mengenakan cadar dan pakaian berwarna-warni sementara para personel keamanan mengawalnya ke kantor Buhari di Abuja, ibu kota Nigeria.
Ia didampingi ibunya Binta, menteri pertahanan dan penasehat keamanan nasional Nigeria. Tentara yang bekerja dengan kelompok Pamswakarsa menemukan Amina pada Selasa dekat Damboa, sebelah selatan Maiduguri. Para pejabat membenarkan Amina merupakan salah seorang dari 219 anak perempuan yang diculik dari sekolah negeri di Chibok pada April 2014.
Saat ditemukan ia bersama dengan bayinya yang berumur empat bulan sementara seorang tersangka teroris Boko Haram yang bernama Mohammed Hayatu, yang mengatakan ia suami Amina, juga ditahan, kata tentara. Gambar-gambar yang disiarkan oleh militer Nigeria pada Kamis menunjukkan pria yang mengenakan baju putih dan bercelana krem duduk di samping Amina di sebuah tempat tidur rumah sakit menggendong bayi itu.
Penyelamatan Amina akan memberikan dorongan bagi Buhari, mantan penguasa militer yang menumpas pemberontakan Boko Haram sebuah pilar dari kampanye presidennya pada 2015. Namun, kelompok pegiat #Bringbackourgirls akan mendesak Presiden Buhari untuk mengerahkan pasukan penyelamat para siswi yang masih di tangan para penculik Boko Haram di hutan Sambisa, benteng terakhir kelompok itu.
Boko Haram menculik 276 anak perempuan dalam aksi di waktu malam di Chibok, salah satu serangan paling keji dari pemberontakan selama tujuh tahun untuk mendirikan kekhalifahan di utara Nigeria. Sejumlah anak berhasil meloloskan diri tetapi para orang tua anak-anak yang masih disekap sebanyak 219 orang menuding presiden waktu itu Goodluck Jonathan tak berbuat banyak menemukan anak-anak perempuannya.
Hilangnya anak-anak itu mengarah ke pada kampanye global #bringbackourgirls.
Baca: Sejarah Panjang Tragedi Egypt Air