REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Sedikitnya empat orang tewas dan 90 orang lainnya terluka dalam insiden di Zona Hijau, Jumat (20/5). Mereka adalah pengunjuk rasa anti-korupsi yang menyerbu area Zona Hijau Baghdad.
Pasukan keamanan Irak menggunakan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan mereka. Gedung-gedung pemerintahan, parlemen dan kedutaan menjadi sasaran unjuk rasa.
Sumber dari empat rumah sakit mengatakan korban terluka karena luka tembak. Sementara kasus kesulitan nafas karena gas tidak dilaporkan.
Pengunjuk rasa termasuk pendukung imam Syiah Moqtada al-Sadr. Sisanya kelompok yang kecewa terhadap pemerintahan. Mereka menilai kabinet gagal menerima reformasi anti-korupsi dan meningkatkan keamanan melawan ISIS.
Pascainsiden, pemerintah menetapkan jam malam di Baghdad. Perdana Menteri Haider al-Abadi mengecam aksi penerobosan Zona Hijau dan memperingatkan terjadinya kekacauan.
Sementara Sadr mendukung aksi tersebut dan menyebutnya revolusi spontan yang damai. Ia mengecam pemerintah karena membunuh anak-anak dengan darah dingin.