REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Asap terdeteksi di dalam sebuah pesawat Egypt Air tak lama sebelum terjun ke laut Mediterania. Ini menawarkan petunjuk baru tetapi tidak ada jawaban mengapa pesawat itu jatuh.
Airbus A320 terbang dari Paris ke Kairo Kamis pagi ketika keluar jalur dan melakukan tikungan penuh sebelum menghilang dari layar radar. Namun awak pesawat tidak mengirimkan sinyal bahaya.
Militer Mesir merilis gambar dari reruntuhan pesawat, termasuk tas merah muda dihiasi kupu-kupu, ropi keselamatan, sarung jok robek dan puing-puing hancur tertulis nama Egypt Air.
Badan Keselamatan Penerbangan Prancis mengatakan, pesawat MS804 telah mengirimkan pesan otomatis yang menunjukkan asap di kabin sebagai bencana. Sementara informasi dapat membantu peneliti, lebih banyak reruntuhan termasuk kotak hitam perlu ditemukan sebelum mereka dapat memastikan apa yang terjadi.
"Ada pesan ACARS yang dipancarkan oleh pesawat menunjukkan bahwa ada asap di kabin tak lama sebelum transmisi data terputus," kata juru bicara Biro Investigasi dan Analisi Prancis dilansir Channel News Asia, Ahad (22/5).
Aircraft Communications Addressing and Reporting System (ACARS), mentransmisikan pesan singkat antara pesawat dan pemancar di darat.
"Terlalu cepat untuk menafsirkan dan memahami penyebab kecelakaan selama kita belum menemukan puing-puing atau perekam data penerbangan," lanjut dia.
Sebuah pernyataan Kementerian Penerbangan Mesir juga mengatakan masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan berdasarkan pada informasi tunggal seperti pesan tersebut.