Rabu 25 May 2016 05:30 WIB

Sejarah Hari Ini: Deportasi Besar-besaran Orang Armenia di Turki

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Sebuah keluarga dari Armenia yang mengalami deportasi besar-besaran dari Turki ke Suriah dan Mosul pada 1915.
Foto: bostonglobe
Sebuah keluarga dari Armenia yang mengalami deportasi besar-besaran dari Turki ke Suriah dan Mosul pada 1915.

REPUBLIKA.CO.ID, Pada hari ini 1915, yang terbaru dari serangkaian agresi Turki terhadap Armenia selama Perang Dunia I, semua orang Armenia yang tinggal di dekat zona pertempuran di timur Anatolia (di bawah pemerintahan Ottoman) akan dideportasi ke Suriah dan Mosul.

Deportasi besar-besaran dimulai lima hari kemudian setelah keputusan Menteri Dalam Negeri Ottoman Mehmet Talat itu disetujui dewan menteri Ottoman.

Sebagai negara Kristen tertua, Armenia memiliki sejarah panjang dan bergolak dengan Kekaisaran Ottoman. Untuk alasan ini, Armenia menyambut kehadiran Rusia yang kuat di wilayah Kaukasus.

Ketika Rusia menaklukkan bagian timur Armenia yang sebelumnya dipegang Iran 1828-1829, banyak orang Armenia pindah ke wilayah timur. Pada 1896, didorong oleh Rusia, orang Armenia yang tinggal di sebelah barat, di Anatolia timur memberontak terhadap kekuasaan Turki.

Meskipun menyatakan dukungan untuk tetangga Armenia dalam menghadapi represi Ottoman, Rusia juga menerapkan pemerintahan yang ketat atas orang Armenia di bawah kendali mereka. Rusia melarang mereka mendirikan sekolah mereka sendiri, berbicara bahasa mereka sendiri dan mendeportasi para pemimpin nasionalis ke Siberia.

Ketika Perang Dunia I pecah pada 1914, Armenia menjadi medan perang bagi tentara Rusia dan Turki.

Perang terus berlanjut, kebrutalan Turki terhadap orang Armenia meningkat. Kekerasan yang pada gilirannya memicu lebih dari pemberontakan itu dirancang untuk menghancurkan dan meneruskan siklus berdarah. Sementara itu, kelaparan dan penyakit menewaskan lebih banyak orang, termasuk sekitar 75 persen dari mereka yang dideportasi. Banyak orang Armenia lainnya merlarikan diri dari negara itu, sekitar 200 ribu sampai 300 ribu melarikan diri ke Rusia.

Turki menerima peringatan internasional dari Amerika Serikat. Tidak mungkin menyatakan persis berapa banyak orang Armenia tewas oleh Kekaisaran Ottoman selama Perang Dunia I, sebagian karena ketidakpastian berapa yang tinggal di sana sebelum perang. Jumlah korban tewas, maksud dan tanggung jawab pemerintah Turki diperdebatkan sampai hari ini. Beberapa perhitungan berkisar dari 1,3 juta hingga 2,1 juta.

Selanjutnya: Beruang Grizzly Ditetapkan Sebagai Spesies Terancam

sumber : History
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement