Selasa 24 May 2016 16:14 WIB

Italia Selamatkan 2.600 Migran dari Laut dalam 24 Jam

Sebuah kapal yang dipenuhi oleh pengungsi Suria tiba di perairan Syracuse, Sisilia, Italia.
Foto: EPA/Valentino Cilmi
Sebuah kapal yang dipenuhi oleh pengungsi Suria tiba di perairan Syracuse, Sisilia, Italia.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kapal Italia membantu menyelamatkan lebih dari 2.600 pendatang dari kapal, yang berusaha mencapai Eropa dari Afrika Utara dalam 24 jam belakangan, kata penjaga pantai, Senin (23/5). Hal ini menunjukkan peningkatan jumlah pendatang seiring dengan cuaca menghangat.

Sekitar 2.000 pendatang diselamatkan di lepas pantai Libya dari 14 perahu karet dan satu perahu lebih besar dalam penyelamatan oleh angkatan laut dan penjaga pantai Italia, lembaga kemanusiaan Medecins Sans Frontieres dan kapal Angkatan Laut Irlandia, kata penjaga pantai.

Sementara itu, 636 pendatang lain diselamatkan dari dua perahu di perairan Malta, dalam operasi yang melibatkan kapal Malta dan Italia, katanya. Mereka tidak memberikan keterangan tentang kebangsaan yang diselamatkan tersebut.

Baca: Menlu Eropa Berkumpul Bahas Ancaman ISIS dan Suriah

Lebih dari 31 ribu migran telah mencapai Italia dengan perahu tahun ini, lebih sedikit dibandingkan pada periode yang sama 2015. Lembaga kemanusiaan mengatakan jalur laut antara Libya dan Italia sekarang jalur utama bagi pencari suaka menuju Eropa, setelah kesepakatan Uni Eropa dengan Turki tentang migran secara dramatis memperlambat aliran orang mencapai Yunani.

Pejabat takut jumlah yang mencoba untuk menyeberang ke Italia bagian selatan akan meningkat seiring kondisi cuaca yang lebih hangat. Lebih dari 1,2 juta migran Arab, Afrika dan Asia yang lari dari perang dan kemiskinan telah mengalir ke Uni Eropa sejak awal tahun lalu.

Kebanyakan dari mereka yang berusaha untuk mencapai Italia meninggalkan wilayah pantai tanpa hukum di Libya dengan kapal nelayan tak layak atau perahu karet, menuju Pulau Lampedusa, di Italia yang dekat dengan Tunisia atau menuju Sisilia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement