Rabu 25 May 2016 00:45 WIB

Pejabat Korut: Keinginan Trump Temui Kim Jong Un Layaknya 'Iklan' Pemilu

Donald Trump
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Usul kandidat presiden dari Partai Republik AS Donald Trump untuk bertemu pemimpin Korea Utara Kim Jong Un "semacam propaganda atau iklan" dalam pemilihan umum, kata pejabat senior Korut.

Trump dalam wawancara dengan Reuters di New York pekan lalu mengatakan, ia mau berdialog dengan pemimpin Korut untuk mencoba menghentikan program nuklir Pyongyang, dan mengusulkan perubahan besar dalam kebijakan AS terhadap negara terisolasi tersebut.

"Terserah keputusan Pemimpin Besar saya, apakah ia akan bertemu atau tidak, tapi saya rasa ide dia (Trump) ataupun dialog itu tidak masuk akal," kata So Se Pyong, Duta Besar Korut untuk PBB di Jenewa kepada Reuters, sepulangnya dari Pyongyang untuk menghadiri kongres partai berkuasa yang pertama setelah 36 tahun.

"Hanya dimanfaatkan untuk pemilu presiden, itu saja. Semacam propaganda atau iklan," katanya. "Ini tidak berguna, hanya isyarat untuk pemilihan presiden. Tidak ada artinya, tidak ada ketulusan," imbuh So.

Saat masih menjadi kandidat, Presiden AS Barack Obama tidak memenuhi janji kampanyenya untuk bertemu dengan pemimpin Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK), katanya.

Korut menggelar uji nuklir keempat pada Januari dan meluncurkan roket jarak jauh pada Februari, sehingga memantik sanksi internasional yang lebih keras dan pengambilan posisi lebih keras oleh Presiden Korsel Park Geun-hye.

So yang juga Dubes Korut untuk Konferensi Pelucutan Senjata yang didukung PBB, menegaskan bahwa negaranya siap untuk kembali pada dialog enam pihak yang macet terkait program nuklirnya. Cina dan Rusia mendukung gagasan tersebut, namun AS dan sekutunya Korsel serta Jepang menolaknya, katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement