Rabu 25 May 2016 11:22 WIB

Israel Tolak Kembalikan Jenazah Warga Palestina

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ani Nursalikah
Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Gilad Erdan.
Foto: haaretz
Menteri Keamanan Dalam Negeri Israel Gilad Erdan.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Israel menolak memulangkan jenazah warga Palestina yang tewas ketika akan menyerang tentara Israel. Pada Selasa (24/5), Menteri Keamanan Dalam Negeri, Gilad Erdan meminta polisi berhenti mengirimkan jenazah Palestina pada keluarganya untuk dimakamkan.

Pernyataan Erdan di Facebook itu bertentangan dengan pengumuman otoritas Israel sebelumnya. Sebelumnya mereka mengatakan akan mengikuti rekomendasi dari Mahkamah Agung untuk mengembalikan jenazah sembilan warga Palestina pada keluarganya sebelum Ramadhan tiba.

Erdan mengatakan keputusan baru itu adalah respons atas video pemakaman Alaa Abu Jamal di Yerusalem Timur. Jamal adalah warga Palestina yang tewas ditembak polisi pada Oktober. Ia menabraki warga sipil dan membunuh seorang rabbi Yahudi dengan pisau daging.

Video pemakaman Jamal dipublikasikan Senin. Tampak kerumunan anti-Israel memenuhi pemakaman Jamal. Erdan mengatakan jumlah orang di video melanggar perjanjian yang dibuat keluarga Jamal.

Menurutnya, keluarga Jamal berjanji membatasi pelayat tidak lebih dari 40 orang. Hal ini untuk memastikan kejadian itu tidak dipolitisasi. "Saya melihat foto-foto pemakaman itu semalaman, keluarga melanggar ketentuan yang diberikan polisi," katanya, dilansir New York Times.

Erdan beranggapan ada banyak pelayat yang menyerukan kekerasan dan mendukung aksi terorisme. Dalam wawancara dengan Haaretz, surat kabar Israel, pengacara keluarga Jamal menyangkal tuduhan Erdan.

Mohammed Mahmoud mengatakan keluarga tidak melanggar perjanjian dengan pemerintah Israel. Kerumunan itu berkumpul di sebuah masjid lokal yang merupakan tempat publik, bukan pemakaman.

"Masjid itu ada di tengah desa dan orang-orang tidak bisa dihalangi untuk pergi ke sana," kata Mahmoud pada Haaretz.

Menurutnya keluarga sudah bertanggung jawab dengan memastikan pelayat tidak lebih dari jumlah yang ditentukan saat masuk pemakaman.

Baca: Raja Abdullah Tegaskan Yordania akan Terus Bela Palestina

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement