REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Inggris Rizal Sukma, Rabu (25/5) menyerahkan surat kepercayaan (letter of credential) kepada Ratu Elizabeth di Istana Buckingham di London.
Seusai acara penyerahan surat kepercayaan, dalam acara resepsi diplomatik yang diselenggarakan di KBRI London, Duta Besar Rizal Sukma menyampaikan harapannya hubungan Indonesia-Inggris akan semakin kuat dan berkembang di masa-masa mendatang.
Dalam kesempatan itu, Dubes Rizal juga menyatakan hubungan dan kerja sama Indonesia-Inggris saat ini dapat dilihat sebagai Kemitraan Sapta Citakarena adanya tujuh kesamaan cita-cita di antara kedua negara.
Adapun ketujuh cita-cita atau harapan itu adalah:
1. kemitraan ekonomi untuk kemakmuran bersama,
2. kemitraan global dalam menjaga tatanan global yang berlandaskan hukum internasional,
3. kemitraan maritim dalam menjamin keterbukaan samudera bagi semua bangsa,
4. kemitraan berlandaskan nilai dalam membangun demokrasi, pluralisme, dan toleransi dalam hubungan antarbangsa ,
5. kemitraan politik untuk memperkuat good governance,
6. kemitraan keamanan dalam menyebarkan pesan-pesan damai ke seluruh penjuru dunia,
7. kemitraan budaya untuk membangun saling pengertian yang mendalam antara rakyatIndonesia dan Inggris.
Dalam resepsi yang dihadiri oleh dubes-dubes negara sahabat, anggota parlemen, kalangan diplomatik Inggris, kalangan bisnis dan akademisi tersebut, Dubes Rizal juga menyampaikan keyakinannya Indonesia memiliki sejumlah kelebihan strategis dalam mencapai tujuan kemitraan Indonesia-Inggris itu.
Pertama, sebagai kekuatan di antara dua samudera strategis, Indonesia memandang keamanan maritim sebagai hal yang penting bagi perdagangan, kesejahteraan, dan stabilitas. Kedua, sebagai negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, Indonesia memiliki pengalaman yang relevan bagi semua pihak.
Ketiga, sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memainkan peran sebagai kekuatan moderat dalam panggung internasional.
Keempat, sebagai negara terbesar di Asia Tenggara, Indonesia merupakan fulcrum (titik tumpu) bagi stabilitas dan kemakmuran di kawasan.