Jumat 27 May 2016 12:36 WIB

Vietnam Penjarakan Pencari Suaka yang Dipulangkan Australia

Para pencari suaka ke Australia
Foto: voanews
Para pencari suaka ke Australia

REPUBLIKA.CO.ID, HANOI -- Pengadilan Vietnam pada Kamis (26/5) memenjarakan empat warga Vietnam untuk masa penahanan antara setengah hingga dua tahun atas dakwaan mengirim pelarian ke luar negeri secara tidak sah terhadap para terdakwa yang dipulangkan Australia.

Sebanyak 46 orang pencari suaka menumpang perahu kecil telah memasuki perairan terpencil di bagian barat Australia tahun lalu dan mereka dipulangkan sesuai hasil perundingan kedua negara. Para terdakwa terdiri atas dua perempuan dan dua laki-laki, menyeberangi perbatasan secara tidak sah untuk pertama kali pada Juli 2015 bersama 42 orang rekan dan kerabat mereka.

"Tuntutannya terlalu berat dan tidak manusiawi. Mereka sangat miskin dan hanya berusaha untuk mencari hidup yang lebih baik, mereka tidak melakukannya untuk mencari uang," kata pengacara mereka Vo An Don dalam wawancara melalui telepon, dan menambahkan para terdakwa akan mengajukan banding.

Kementerian Luar Negeri Vietnam belum bisa dihubungi untuk memberikan keterangan.

Seorang juru bicara pada Departemen Imigrasi dan Perlindungan Perbatasan Australia mengatakan mereka yakin pemerintah Vietnam memegang janjinya tidak menghukum semua para pencari suaka yang dipulangkan.

"Pemahaman kami tuntutan tersebut bukan berkaitan dengan kepergian tidak sah oleh para pencari suaka yang dipulangkan itu, tetapi hanya terhadap sejumlah kecil dari mereka yang oleh pihak berwenang dianggap bertanggungjawab mengatur perjalanan mereka," kata juru bicara yang tidak bersedia disebut namanya.

Pemantau Hak Asasi Manusia (HAM) yang berkantor di New York mengatakan hukuman tersebut melanggar hak dasar yang diakui hukum internasional tentang orang-orang yang ingin meninggalkan negaranya. "Vietnam jelas melanggar janjinya kepada pemerintah Australia untuk tidak menghukum manusia perahu yang dipulangkan.," kata Elaine Pearson, direktur kelompok tersebut.

Sejumlah manusia perahu yang dipulangkan itu mengatakan bahwa pada saat mereka tiba kembali di Vietnam, pihak berwenang memastikan kepada mereka mereka tidak akan ditangkap atau ditahan, dalam janji yang dilakukan di depan konsulat Australia.

Vietnam dikenal memiliki catatan buruk mengenai penanganan masalah HAM, yaitu banyak tokoh-tokoh agama, blogger dan para penentang yang dipenjarakan dalam beberapa tahun terakhir. Presiden Amerika Serikat Barack Obama menyatakan pendekatan ulang mengenai politik kebebasan di Vietnam dalam kunjungannya ke Vietnam pekan ini.

 

Baca juga: Warganya Dipenggal, Presiden Filipina Minta Maaf pada PM Kanada

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement