Jumat 27 May 2016 21:32 WIB

Ribuan Orang Ketinggalan Pesawat di AS

Pesawat American Airlines.
Pesawat American Airlines.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON  -- Lebih dari 70 ribu pelanggan American Airlines ketinggalan pesawat tahun ini dan 40 ribu tas gagal diangkut pada penerbangan terjadwal karena penundaan pemeriksaan di bandara. Beg, Hal ini dikatakan eksekutif maskapai itu kepada panel kongres AS, Kamis (26/5).

Kekurangan pegawai dan lonjakan wisatawan udara telah menciptakan skenario mimpi buruk bagi Pihak Berwenang Keamanan Transportasi Amerika Serikat (TSA), dengan waktu tunggu di bandara seperti Chicago mundur selama lebih dari dua jam.

Para pelanggan yang berjumlah 70 ribu itu hanya sebagian kecil dari 63 juta perjalanan pada penerbangan terjadwal dari American Airlines, maskapai terbesar dunia, pada April, tetapi jumlah perjalanan yang gagal kemungkinan lebih besar jika melibatkan maskapai besar pesaing mereka, Delta, United dan Southwest.

TSA mengatakan pada Rabu (25/5) bahwa sekalipun telah mengambil langkah-langkah untuk mempersingkat antrian dengan mempekerjakan lebih banyak petugas penuh waktu, pihaknya tetap kekurangan pegawai untuk menangani puncak perjalanan pada musim panas kali ini.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson, yang mengawasi TSA, mengatakan pada Kamis telah meminta dana sebesar 28 juta dolar AS kepada Kongres untuk meningkatkan jumlah pegawai di 20 bandara tersibuk Amerika Serikat.

Tapi wisatawan tambahan dan pesawat yang lebih penuh akan membuat maskapai kesulitan untuk menemukan kursi kosong guna mengakomodasi pelanggan yang ketinggalan penerbangan mereka.

"Untuk mengatakan pelanggan gelisah terlalu meremehkan," kata Kerry Philipovitch, wakil presiden senior American Airlines urusan pelanggan, kepada subkomite Komite Keamanan Dalam Negeri parlemen.

Amerika Airlines ingin TSA membuat peran internal senior yang fokus pada kekhawatiran wisatawan, kata Philipovitch. Permintaan itu muncul beberapa hari setelah Administrator TSA Peter Neffenger mengguncang manajemen TSA, dengan mengganti kepala operasi keamanan, Kelly Hoggan.

TSA telah diproyeksikan akan memeriksa 740 juta orang di bandara AS tahun ini, sekitar 15 persen lebih dari pada tahun 2013 meskipun mengurangi 12 persen pegawainya.

Philipovitch juga merekomendasikan agar TSA pertimbangkan mengembalikan program pemeriksaan berbasis risiko seperti yang dibatalkan tahun lalu karena penyimpangan tingkat tinggi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement