REPUBLIKA.CO.ID, KOLOMBO -- Sekitar 99 orang masih dinyatakan hilang setelah longsor di distrik Kegalle, Sri Lanka, Sabtu (28/5). Otoritas setempat mengatakan tidak ada lagi harapan hidup bagi mereka.
Pusat Managemen Bencana mengatakan 67 jenazah telah dievakuasi. "Sebanyak 99 orang yang masih hilang diyakini sudah tewas," kata Juru bicara Pradeep Kodippilli, dikutip Dawn.
Ia mengatakan pencarian masih dilakukan namun tidak ada harapan menemukan korban selamat. Longsor besar itu dipicu oleh hujan deras dan banjir sepekan lalu. Selain korban hilang, 37 orang telah dinyatakan tewas.
Otoritas mengatakan operasi pencarian dan penyelamatan terkendala oleh hujan yang terjadi terus menerus. Pemerintah mengatakan banjir dan longsor telah membuat 600 ribu orang mengungsi dari rumahnya. Sebagian besar sudah kembali.
Dawn melaporkan Sri Lanka memperoleh banyak bantuan dari komunitas internasional untuk mengatasi bencana ini. Setelah berangsur normal, pemerintah diperkirakan menggunakan tiga milyar dolar AS untuk membantu proses pemulihan dan rehabilitasi korban terimbas.
Menurut Kementerian Keuangan, 127 ribu rumah dan bangunan lainnya akan diperbaiki. 23 ribu hingga 30 ribu rumah akan dibangun ulang. Selain itu, dana akan diperuntukan kebutuhan obat, shelter, tenda, jas hujan, sepatu boot hujan dan pengusir nyamuk.