REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Cina masih menguji pesawat jet tempur siluman pertama mereka, J-20. Angkatan Udara Cina mengatakan pesawat tempur itu akan segera digunakan setelah beredar foto jet itu bergabung dalam armada aktif.
Cina berharap pesawat J-20 itu akan membantu mengecilkan ketimpangan militer dengan Amerika Serikat. Konfirmasi uji coba pesawat pertama itu bersamaan dengan sebuah kunjungan ke Beijing pada 2011 oleh Menteri Pertahanan Amerika Serikat yang saat itu menjabat, Robert Gates.
Sejumlah analis telah mengatakan foto terkait J-20 yang ada menunjukkan Cina kemungkinan telah menjalani perkembangan yang lebih cepat dari perkiraan, dalam pengembangan pesawat yang dapat menyaingi pesawat F-22 Raptor yang mampu menghindari radar buatan Lockheed Martin.
Dalam sebuah pernyataan, yang disebut Angkatan Udara Cina sebagai laporan yang tidak dapat diandalkan dinyatakan pesawat J-20 itu telah muncul di sejumlah latihan, menyusul adanya sebuah siaran televisi nasional yang menunjukkan sejumlah gambar buram yang disebut sebagai pesawat itu oleh sejumlah pemirsa.
"Pada saat ini, J-20 belum dipergunakan untuk tugas angkatan udara," angkatan udara mengatakan dalam laman mereka pada Selasa sore (31/5).
Baik J-20 maupun pesawat baru lainnya, pesawat pengangkut Y-20, masih berada dalam status uji coba terbang seperti yang telah direncanakan, pihak angkatan udara mengatakan.
"Dalam waktu dekat, J-20 dan Y-20 akan, secara berurutan, digunakan untuk tugas, yang secara efektif akan meningkatkan kemampuan angkatan udara untuk menjalankan tugas mereka," tambahnya tanpa memberikan informasi waktunya.
Meskipun demikian, para pakar mengatakan Cina sedang berjuang mengembangkan mesin mutakhir yang akan membuat pesawat tempurnya dapat menyaingi kemampuan tempur pesawat buatan negara Barat. Cina telah meningkatkan penelitian dengan pesat dalam sektor perlengkapan militer baru, termasuk kapal selam, kapal induk dan misil antisatelit.
sumber : Antara
Advertisement