REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) menyatakan dukungannya kepada calon presiden dari Partai Republik Donald Trump. Melalui situs propagandanya, Korut beranggapan Trump bisa membebaskan warga Amerika yang hidup di bawah ketakutan akan serangan nuklir Korut.
Dalam situs itu pula Korut mendeskripsikan Trump sebagai politisi yang bijaksana dan merupakan pilihan tepat bagi warga Amerika Serikat di pemilihan 8 November mendatang. Dilain pihak, mereka pun menggambarkan calon terdepan Demokrat Hillary Clinton sebagai sosok yang akan menggunakan model sanksi luas seperti Iran untuk mengatasi masalah nuklir Korut.
Korut juga mengatakan usulan Trump untuk menarik pasukannya dari Korea Selatan (Korsel), hingga Seoul mau membayar merupakan cara menyatukan Korea.
"Ternyata Trump tak bicara kasar, aneh, bodoh seperti yang dikatakan. Ia sebenarnya politisi bijak," kata kolom yang ditulis sarjana Korea berbasis di Cina, yang diidentifikasi sebagai Han Yong Muk.
Situs itu mengatakan menjanjikan penyelesaian masalah di Semenanjung Korea melalui negosiasi dan bukan perang adalah pilihan terbaik AS. Selama ini warga AS dibayangi setiap menitnya dan gelisah karena takut serangan nuklir Korut.
Korut telah bertahun-tahun menyerukan penarikan pasukan AS dari Korsel sebagai langkah pertama menuju perdamaian di semenanjung Korea. Mereka juga menuntut Washington menandatangani perjanjian damai untuk menggantikan gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea 1950-53
Ikuti Whatsapp Channel Republika