Jumat 03 Jun 2016 14:07 WIB

NASA: Peneliti Temukan Puluhan Sumber Polusi Besar

Tambang batu bara
Foto: Andika Wahyu/Antara
Tambang batu bara

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Peneliti dari Amerika Serikat dan Kanada menyatakan memetakan 39 sumber polusi besar tidak terlaporkan, dengan menggunakan cara baru berbasis satelit baru, kata Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA), Rabu (1/6).

Sumber pencemaran itu, yang memuat sulfur dioksida adalah pembangkit listrik tenaga batu bara, sarana pengolahan hasil tambang, minyak, dan gas di kawasan Timur Tengah, Meksiko, dan Rusia. Data itu dihasilkan dari analisis data satelit sejak 2005 hingga 2014.

Kajian berbasis satelit itu memperkirakan emisi polusi mencapai dua atau tiga kali lebih tinggi daripada laporan sumber di wilayah tersebut. Ilmuwan bidang atmosfer Badan Lingkungan dan Perubahan Iklim Kanada (EC) Chris McLinden menyatakan sumber tidak terlaporkan itu, juga laporan kurang lengkap bertanggung jawab atas 12 persen dari seluruh emisi manusia atas sulfur dioksida.

Kesenjangan data tersebut dapat berdampak luas pada mutu udara kawasan, kata McLinden, penulis utama kajian itu, yang disiarkan Nature Geosciences. Program komputer baru dan peningkatan mutu pengolahan data mentah observasi satelit itu membantu peneliti NASA, Universitas Maryland, College Park, dan Universitas Dalhousie di Halifax, Nova Scotia, juga Badan Ekonomi dan Perubahan Iklim Kanada mendeteksi titik polusi.

Peneliti juga memetakan 75 sumber sulfur dioksida alami pada gunung berapi tidak aktif, yang perlahan mengeluarkan gas beracun tersebut. Meski demikian, kawasan itu secara pasti belum diketahui lantaran masih banyak gunung berapi berada di wilayah terpencil dan belum terlacak.

Dengan begitu, data berbasis satelit tersebut adalah temuan pertama, yang menyediakan informasi tetap per tahun, terutama terkait emisi gunung berapi.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement