REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Setidaknya jasad 85 migran yang tenggelam mencoba untuk menyeberang Mediterania ditemukan. Mereka terdampar di pantai di Libya barat, dekat kota Zuwara, Kamis (2/6).
Ratusan migran meninggal dalam kecelakaan kapal pekan lalu dari pantai Afrika Utara menuju Italia. Banyak dari kapal diyakini telah meninggalkan pantai sekitar Zuara dan Sabratha di laut Libya.
Al-Khamis al-Bosafi, seorang pejabat Bulan Sabit Merah mengatakan sebagian besar migran diduga berasar dari sub-Sahara Afrika meskipun jasad mereka membusuk dan tidak jelas ketika tenggelam.
"Jasad dua anak termasuk di antara mereka yang ditemukan," katanya.
Seorang juru bicara penjaga pantai di Tripoli mengatakan, tidak ada perahu migran telah dicegat selama dua hari terakhir. Ombak laut besar membuat penjaga pantai tidak patroli.
Hingga saat ini, lebih dari 40 ribu migran telah menyeberangi Laut Mediterania dari Afrika Utara ke Italia dengan membayar penyelundup. Angka ini sejalan dengan peningkatan tajam migran sejak 2014.
Penyelundup di Libya telah mengeksploitasi kekacauan politik dan pelanggaran hukum untuk memperluas kegiatan mereka di sepanjang rute sub-Sahara Afrika, sering bekerja sama dengan milisi lokal.
Kepala misi Laut Mediterania Uni Eropa baru-baru ini mengatakan, mereka yang diselundupkan diperkirakan antara 30 hingga 50 persen dari produk domestik bruto di barat laut Libya.
Migran membayar penyelundup ratusan dolar untuk berada di kapal.
Baca: Siapakah Musuh Terbesar Rusia?