REPUBLIKA.CO.ID, ARIZONA -- Kondisi kesehatan mantan juara tinju dunia kelas berat Muhammad Ali yang saat ini tengah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat, dikabarkan terus memburuk. Bahkan, seorang sumber yang dekat dengan keluarga Ali mengatakan bahwa sang petinju legendaris tersebut berada diambang kematian.
"Ini kondisi yang luar biasa. Mereka sedang menyiapkan kuburan dalam hitungan jam," ucap sumber tersebut seperti dikutip Reuters, Sabtu (4/6).
Sumber itu mengatakan, ia telah berbicara dengan istri Ali, Lonnie. "Ini bisa lebih dari beberapa jam, tapi itu tidak akan lama. Pengaturan pemakaman sudah dibuat," ungkap sumber tersebut.
Mantan petinju berusia 74 tahun ini, dilarikan ke rumah sakit pada pekan ini karena penyakit pernapasan. Juru bicara keluarga, Bob Gunnell, mengatakan, Ali dalam kondisi yang stabil.
Tetapi, berbagai spekulasi berkembang seputar kondisi kesehatannya. Ali telah menderita penyakit Parkinson selama lebih dari tiga dekade dan kondisinya terus memburuk dalam beberapa tahun terakhir.
The New York Post dan International Business Times mengutip sebuah sumber laporan yang mengatakan bahwa sejumlah alat bantu kehidupan telah dipasangkan pada tubuh Ali. Namun, sumber itu tidak bisa mengomentari laporan itu.
penampilan terakhir Ali di depan publik pada April 2016 di acara "Celebrity Fight Night" di Arizona yang diadakan oleh badan amal Muhammad Ali Parkinson Center.
Pada puncak kariernya, Ali dikenal karena kemampuan tinju cepatnya. Ia dijuluki the Greatest dan pensiun dari dunia tinju pada 1981. Sekitar tiga tahun setelah ia pensiun, Ali didiagnosis menderita parkinson.
Ali lahir di Louisville, Kentucky, dengan Cassius Marcellus Clay Jr. Ia mengubah namanya menjadi Muhammad Ali pada 1964 setelah memutuskan untuk memeluk Islam.