REPUBLIKA.CO.ID, RAQQA -- Tentara Suriah telah menyeberangi perbatasan provinsi Raqqa setelah mencapai kemajuan besar dalam serangan yang didukung Rusia. Sebelumnya Syrian Observatory for Human Rights (SOHR) mengatakan, serangan ofensif melanda wilayah kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Provinsi Hama, dekat Raqqa, pada Jumat (3/6).
Seperti dilansir Aljazirah, Direktur SOHR Rami Abdel Rahman mengatakan pasukan rezim yang didukung oleh serangan udara Rusia dan milisi terlatih pada Sabtu (4/6) pagi memasuki Provinsi Raqqa. SOHR mengatakan sedikitnya 26 militan ISIS dan sembilan tentara pemerintah serta sekutu Suriah tewas dalam pertempuran tersebut.
Ini merupakan pertama kalinya, pasukan pemerintah memasuki Raqqa, sejak mereka diusir oleh ISIS pada Agustus 2014. Tentara Suriah telah membuat kemajuan dari wilayah Athriya dekat perbatasan Raqqa. "Serangan membawa pasukan ke dalam wilayah 40 kilometer dari Tabqa, yang merupakan situs pangkalan udara, " kata SOHR.
Kota Raqqa merupakan ibukota de facto ISIS di Suriah. Ini merupakan target utama dari koalisi anti-ISIS internasional yang berusaha menghancurkan kelompok militan tersebut. Sementara itu kekerasan terus terjadi di Aleppo. Kota tersebut telah menjadi medan pertempuran sengit, bahkan selama gencatan senjata yang ditengahi oleh Amerika Serikat dan Rusia yang berlaku Februari lalu.
Russian military's Reconciliation Center di Suriah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa al-Nusra Front telah melancarkan sejumlah serangan ke kota yang dikuasai pemerintah. Senada dengan pernyataan tersebut, televisi pemerintah Suriah mengatakan penembakan di Aleppo menewaskan 22 orang dan melukai 23 lainnya. Sementara aktivis oposisi mengatakan puluhan tewas atau terluka di lingkungan yang dikuasai pemberontak.