REPUBLIKA.CO.ID, DAVAO -- Presiden terpilih Filipina Rodrigo Duterte mendesak warga yang memiliki senjata untuk membunuh pengedar narkoba yang menolak ditangkap atau memberikan perlawanan. Duterte mengatakan akan memberikan medali bagi mereka yang dapat melakukannya.
Dilansir laman The Guardian, Ahad (5/6), Duterte mengatakan hal itu di hadapan kerumunan pendukungnya pada Sabtu (4/6) malam di Davao. Menurutnya mereka yang membantunya melakukan perang berdarah melawan kriminalitas akan diberi penghargaan.
"Silahkan hubungi kami, polisi, atau melakukannya sendiri jika Anda memiliki pistol, Anda dapat dukungan saya," kata Duterte dalam sambutannya, yang disiarkan televisi secara nasional.
Dia memperingatkan tentang perdagangan obat-obatan terlarang yang luas di Filipina, yang bahkan melibatkan kepolisian. Duterte mendukung penembakan langsung pengedar yang tak mau ditangkap dan menolak dibawa ke kantor polisi.
"Anda dapat membunuhnya. Tembak dia dan saya akan memberikan medali," kata Duterte.
Duterte juga meminta tiga jenderal polisi yang berbasis di kamp polisi nasional di Manila untuk mengundurkan diri karena terlibat dalam kejahatan yang tak dia sebutkan. Duterte mengancam akan mempermalukan mereka di depan umum jika mereka tidak berhenti.
Pengawas hak asasi manusia telah menyatakan peringatan pada gerakan anti-kejahatannya. Hal itu menurut mereka mungkin akan menyebabkan pelanggaran hak asasi yang meluas.