Senin 06 Jun 2016 14:33 WIB

Ribuan Warga Israel Masuki Masjid Al-Aqsa

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Aksi warga Palestina di penjara Oris Israel dalam peringatan Hari Naksa
Foto: ma'annews
Aksi warga Palestina di penjara Oris Israel dalam peringatan Hari Naksa

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Ribuan warga Israel merayakan Hari Yerusalem atau yang dikenal juga dengan Hari Pendudukan tepat pada 5 Juni. Perayaan tersebut menimbulkan kekhawatiran akan gesekan, mengingat pawai perayaan akan memasuki wilayah Muslim di Kompleks Al-Aqsa menjelang awal Ramadhan.

Direktur Masjid Al-Aqsa Syekh Omar al-Kiswani mengatakan kepada Ma'an News, 208 pemukim yang merupakan kelompok sayap kanan Israel bersama ribuan warga Israel lainnya akan memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa melalui gerbang Maroko. Mereka masuk di bawah perlindungan polisi bersenjata berat dan pasukan khusus Israel.

Dilansir Al-Bawaba, al-Kiswani mengatakan, warga Israel memulai tur mereka dari gerbang Maroko sebelum berpindah ke Masjid al-Qibli dan al-Mawarni di kompleks tersebut, lalu ke Bab al-Rahma. Beberapa warga sempat berusaha melakukan ritual keagamaan tetapi dicegah petugas.

Baca: Peringati Pencaplokan Yerusalem Timur, Israel Gelar Pawai Naksa

Berdasarkan kesepakatan Israel dan Pemerintah Yordania 1967, pengunjung Yahudi diizinkan memasuki kompleks Masjid al-Aqsa. Namun, mereka dilarang melakukan ibadah di situs tersebut.

Al-Kiswani menegaskan, polisi Israel harus bertanggung jawab atas ketegangan di sekitar al-Aqsa menjelang dimulainya bulan suci Ramadhan. Ribuan polisi dan petugas keamanan Israel memang disiagakan untuk mengamankan pawai perayaan.

Juru bicara polisi Israel, Asi Aharoni, mengonfirmasi pengerahan pasukan dalam jumlah besar untuk mengamankan pawai.  Menurut Aharoni, ada sekitar 2.000 polisi yang dikerahkan.

Juru bicara polisi Israel lainnya, Luba Al-Samri, mengatakan, sejauh ini ada tiga pengunjung Yahudi yang telah dievakuasi dari kompleks al-Aqsa karena dianggap melanggar peraturan berdoa di sana. Sementara, beberapa lainnya diinterogasi karena diduga menyerang seorang petugas polisi Israel. Dua perempuan Israel juga ditangkap setelah menyanyikan yel-yel dan dianggap mengganggu ketenangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement