REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK -- Thailand menjadi negara pertama di Asia yang berupaya untuk menghindari penyebaran virus HIV dan sifilis dari ibu ke anak. Hal ini secara resmi diumumkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Selasa (7/6).
Langkah ini diambil oleh pemerintah negara tersebut untuk mengurangi kasus baru penyakit HIV-AIDS. Meski demikian, para ahli kesehatan juga memperingatkan banyak kasus meningkatnya infeksi virus tersebut di Thailand berasal dari kalangan pria gay serta transgender.
"Saya kira Thailand telah mampu menghilangkan penularan HIV dari ibu ke anak. Ini akan jadi motivasi bagi negara-negara lain di dunia bahwa dunia bisa bebas dari virus dan penyakit ini," ujar direktur WHO untuk Asia Tenggara, Poonam Khetrapal Singh, dilansir The Telegraph, Selasa (7/6).
Jumlah bayi yang tertular virus HIV adalah lebih dari 3.000 pada akhir 1990-an. Pada 2015, WHO menemukan bahwa penyebaran virus melalui ibu ke anak ada sekitar 50 dari 100 ribu kelahiran.
Kuba menjadi negara pertama yang berhasil mencapai tujuan mengurangi kasus HIV AIDS dengan membatasi penyebaran dari ibu ke anak. Selain itu, beberapa negara lain seperti Belarus dan Armenia. Moldova juga kini melakukannya untuk virus sifilis.