REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Butiran beras purba dan kacang hijau yang ditemukan dari penggalian di Madagaskar memberikan bukti arkeologis pertama leluhur orang di pulau Afrika Timur yang dikenal sebagai orang Magasi itu berasal dari Asia Tenggara lebih dari 1.000 tahun silam.
Temuan yang telah dimuat dalam Jurnal Proceedings of the National Academy of Science, menambah bukti genetika dan bahasa orang Austronesia telah melakukan perjalanan menempuh Samudera Hindia untuk menetap di Pulau Madagaskar sekitar 1.100 hingga 1.300 tahun silam.
Menurut Alison Crowther yang menuliskan laporan penelitian ini, keturunan penduduk Madagascar merupakan teka-teki di kawasan itu.
"Para ahli bahasa sudah lama menyadari bahasa yang dipergunakan penduduk Madagaskar tidak berasal dari Afrika, seperti yang diperkirakan jika mengingat kedekatannya dengan Afrika. Namun ternyata (bahasanya) datang dari Asia Tenggara," jelas Crowther, peneliti post-doctoral bidang arkeologi pada University of Queensland.
Crowther menjelaskan, studi genetika juga menunjukkan leluhur dari Asia Tenggara telah bercampur dengan leluhur dari Afrika, namun sangat sedikit bukti arkeologis seperti tembikar yang bisa menghubungkan penduduk awal dengan Asia Tenggara.
"Makanya kami meneliti sisa-sisa tumbuhan, sebab makanan sangat penting bagi identitas dan makanan merupakan hal yang akan dibawa saat berlayar ke tanah baru," katanya.