Rabu 08 Jun 2016 13:41 WIB

Telur Ayam Langka di Australia

Telur ayam kini langka di rak-rak supermaket di Australia
Foto: abc
Telur ayam kini langka di rak-rak supermaket di Australia

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Kelangkaan telur ayam terjadi di Australia menyebabkan banyak rak supermaket yang kosong.

Meningkatnya minat konsumen pada telur khususnya dari jenis free-range, telah menambah anjloknya pasokan, yang memang sering terjadi selama periode musim dingin.

"Biasanya ayam malas bertelur. "Selama periode ini biasanya terjadi penurunan produksi antara lima sampai 10 persen," ujar John Coward, CEO Queensland United Egg Producers.

Penurunan produksi ini terjadi bersamaan dengan peningkatan konsumsi telur sebesar 3,5 persen dalam satu tahun terakhir. Saat ini Australia tercatat mengkonsumsi sebanyak 19 juta butir setiap harinya.

Menurut Coward naiknya harga daging juga mendorong konsumen untuk beralih ke telur sebagai sumber protein yang lebih murah.

"Orang bilang, harga telur lima dolar AS perkilo, harga steak 25-30 dolar AS perkilo, mungkin saya hanya akan menyiapkan telur buat anak-anak pekan ini," kata Coward lagi.

Dia memperingatkan kemungkinan perlu dua bulan sebelum pasokan normal kembali, sehingga bisa saja mendorong naiknya harga telur. "Saya belum melihat kenaikan harga saat ini. Para peritel, dalam situasi penuh kompetisi, tentunya akan menjaga harga tetap rendah.Jika mereka harus mengangkut telur kemana-mana demi memenuhi permintaan, hal itu mungkin akan menaikkan harga," katanya.

Juru bicara jaringan supermaket Woolworths menjelaskan kepada ABC, perubahan mengenai definisi free-range mengakibatkan terjadinya tekanan pada permintaan. Woolworths menyatakan bekerja sama dengan pemasok guna memastikan bisa memenuhi permintaan dan berharap pasokan kembali normal dalam waktu dekat.

Para pejabat setingkat menteri dari negara bagian dan wilayah teritorial di Australia pada Bulan Maret telah sepakat  menerapkan standar 10 ribu ekor ayam per hektare sebagai syarat produksi telur free-range.

"Pertumbuhan terjadi pada telur free-range karena permintaan konsumen," jelas Coward. "Kami menunggu para menteri untuk mengundangkan hal ini."

Coward menjelaskan, perdebatan mengenai free-range telah menghentikan investasi di sektor ini, sehingga menambah masalah pasokan telur. Kalangan peternak telur free-range akan diwajibkan memasang keterangan pada paket produk mereka berisi informasi mengenai densitas (kepadatan) ayam di lahan peternakan mereka. Namun aturan mengenai hal ini belum rampung.

Kalangan industri juga meminta penjelasan mengenai aturan yang menyebutkan ketentuan perlunya akses keluar yang wajar.

"Hal itu merupakan bagian paling penting. Kami ingin ayam-ayam itu memiliki kebebasan sehingga di saat pintu kandang dibuka setiap pagi, ayam-ayam itu memiliki akses untuk keluar sesuai keinginan mereka," tutur Coward.

Telur jenis free-range eggs di Australia tercatat mencapai sekitar 50 persen dari penjualan telur.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/telur-langka-di-australia/7489400
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement