REPUBLIKA.CO.ID, TASHKENT -- Sebuah pesawat penumpang Egypt Air melakukan pendaratan darurat di Uzbekistan setelah menerima ancaman yang mengatakan ada sebuah bom dalam pesawat. Pesawat berpenumpang 118 orang dengan 17 kru itu pun langsung melakukan pendarata di Uzbekistan dan mengevakuasi semua orang dalam pesawat.
Aljazirah melaporkan pada Rabu (8/8), dua pejabat penerbangan Mesir mengatakan, ternyata ancaman bom tersebut palsu. Tak ada bahan peledak yang ditemukan di pesawat dengan rute penerbangan Kairo-Beijing tersebut.
"Pesawat sudah mempersiapkan melanjutkan perjalanannya. Itu bohong, terima kasih tuhan," kata salah satu pejabat seperti dikutip Associated Press.
Egypt Air telah menerima sejumlah ancaman bom setelah jatuhnya penerbangan Egypt Air MS804 di Laut Mediterania. Hingga kini pihak berwenang masih melakukan penyelidikan terkait kecelakaan itu.