Kamis 09 Jun 2016 16:45 WIB

India Perluas Penjualan Peluru Kendali, Termasuk ke Indonesia

Ilutrasi peluru kendali.
Foto: AP
Ilutrasi peluru kendali.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI -- India meningkatkan usahanya menjual peluru kendali jelajah canggihnya ke Vietnam dan mengincar setidak-tidaknya 15 pasar lagi, yang disebut pakar menunjukkan kekhawatiran New Delhi terkait pengembangan militer Cina.

Menjual peluru kendali melebihi kecepatan suara BrahMos, yang dibuat atas kerja sama India dengan Rusia, akan menandai perubahan importir terbesar dunia itu. India berusaha mengirimkan persenjataan demi mengumpulkan rekan pertahanan dan meningkatkan pendapatan.

Pemerintahan Perdana Menteri Narendra Modi memerintahkan BrahMos Aerospace, yang membuat peluru kendali itu, meningkatkan penjualan ke lima negara, terutama Vietnam, kata catatan pemerintah yang didapatkan Reuters. Negara lain dalam daftar itu adalah Indonesia, Afrika Selatan, Cile, dan Brasil.

Filipina menjadi yang teratas dalam daftar kedua yang mencantumkan 11 negara, termasuk Malaysia, Thailand dan Uni Emirat Arab, yang menyampaikan ketertarikannya namun memerlukan pembicaraan dan analisis lebih lanjut, kata catatan itu. Sumber dekat dengan masalah itu hanya mengatakan daftar itu dikeluarkan pada awal tahun ini.

New Delhi menangguhkan permintaan Hanoi terkait BrahMos pada 2011 karena takut akan membuat marah Cina, yang memandang misil tercepat di dunia dengan kecepatan hingga tiga kali kecepatan suara itu dapat menimbulkan keguncangan.

Indonesia dan Filipina juga berniat membeli BrahMos, yang memiliki jarak tempuh sejauh 290 kilometer dan dapat diluncurkan dari darat, laut dan kapal selam. Sebuah varian yang dapat diluncurkan dari udara sedang dalam tahap pengujian.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement