Kamis 09 Jun 2016 20:40 WIB

ISIS Rilis Video Peledakan Kuil Kuno Assyrian

Kuil kuno Assyrian di Irak.
Foto: national geographic
Kuil kuno Assyrian di Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Para pemberontak ISIS mengirimkan satu video yang mempertontonkan peledakan kuil berusia 3.000 tahun di Assyrian, Kota Nimrud, wilayah utara Irak, sebagai serangan terbaru mereka di sejumlah arkeologi terbesar aset budaya di dunia.

Perserikatan Bangsa-Bangsa memberikan konfirmasi dalam pernyataannya, Rabu malam (8/6), citra satelit menunjukkan kerusakan parah di bagian pintu masuk utama kuil Nabu, dewa kebesaran warga Babilonia. Nimrud merupakan Kota Assyrian pada abad ke-13 sebelum Masehi yang berlokasi sekitar 30 kilometer (20 mil) di sebelah selatan kota modern Mosul yang direbut kelompok garis keras ISIS pada Juni 2014.

Tanggal dalam video ISIS itu tidak jelas dan Kantor Berita Reuters sendiri tidak bisa memverifikasinya secara otentik. Video itu juga menayangkan beberapa gambar sejumlah buldoser meratakan gerbang kuno Nergal, bagian dari sejarah dinding kota Nineveh di Mosul yang dilaporkan pada awal tahun ini.

Seorang pria berjenggot dalam video itu mengatakan perusakan itu dimaksudkan untuk menghindarkan umat Islam kembali pada era penyembahan berhala. Kelompok tersebut menganggap semua budaya pra-Islam adalah berhala bersamaan dengan apa saja di luar agama yang memiliki anggapan radikal dari Islam Sunni.

Sebagaimana perusakan Assyrian dan situs-situs era Romawi di wilayah utara Irak, ISIS meledakkan beberapa kuil dan bangunan kuno lainnya di kota gurun Palmyra yang bersebelahan dengan Suriah. Semua itu diduga penggalangan dana dari penjualan artefak.

Bukti terakhir perusakan terjadi pada saat Angkatan Darat Irak dan pasukan Kurdi Pashmerga melakukan persiapan penyerangan untuk mengambil kembali Mosul dengan dukungan dari pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat. Dua tahun yang lalu, seumlah arkeolog menyatakan ISIS menjadi penyebab kerusakan situs prasejarah yang tak terhitung jumlahnya yang dianggap bagian dari sejarah bersama di dunia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement