REPUBLIKA.CO.ID, IRKUTSK -- Rusia meluncurkan sebuah pesawat baru untuk menghidupkan kembali kecakapan produksi pesawat negaranya. Ini juga dilakukan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pesawat Barat.
MC-21, sebuah twin engine short dan jet penumpang menengah diresmikan di kota Siberia, Irkutsk. Pesawat dibuat oleh Irkut Corp, bagian dari United Aircraft Corporation.
Berbeda dengan desain Soviet lama, jet baru ini dibuat dengan jumlah signifikan dari bahan kompos yang membantu mengurangi berat badan pesawat dan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Hal ini dapat didukung oleh mesin Pratt & Whitney atau mesin buatan Rusia yang baru, yang sedang diselesaikan.
Pesawat baru ini diharapkan melakukan penerbangan perdananya tahun depan dan dikirim ke Rusia Aeroflot pada 2018. Irkut sejauh ini telah menerima 175 pesawat, termasuk 50 untuk Aeroflot.
Berbagai model MC-21 dirancang untuk membawa 165 hingga 211 penumpang.
Aeroflot dan maskapai penerbangan Rusia lain semakin mengandalkan pesawat Boeing dan Airbus, tetapi pemerintah menjadikan kebangkitan industri pembuatan pesawat domestik menjadi prioritas utama.
Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev memuji pesawat baru sebagai ujung tombak dalam desain pesawat, mengungguli pesawat Barat saat ini dalam pelayanan.
"MC-21 adalah bukti baru dari kemampuan Rusia untuk membuat pesawat yang bergerak di industri manufaktur pesawat terbang kami ke depannya, dan memungkinkan kami bersaing dengan negara-negara lain," kata Medvedev.
Ia menambahkan, ada sangat sedikit negara yang memiliki industri pembuatan pesawat.