REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Qatar yang merupakan lokasi pangkalan angkatan udara terbesar Amerika Serikat di Timur Tengah memanggil Duta Besar AS, Kamis (9/6). Pemanggilan itu karena dalam sebuah rekaman gambar tampak tentara Amerika melecehkan bendera nasional negara itu.
Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan memanggil Duta Besar Amerika untuk meminta penjelasan terkait video yang beredar di media sosail tersebut.
Dalam video menunjukkan dua tentara AS, seorang lelaki dan perempuan berbicara ke kamera dan bercanda di depan bendera AS dan Qatar.
Dubes AS untuk Qatar Dana Shell Smith yang dikabarkan telah bertemua Asisten Menteri Liar Negeri Qatar Sultan Al Muraikhi, Kamis (9/6) menyampaikan permintaan maaf.
"Komando militer AS telah dikirim untuk menyelidiki insiden ini dan tindakan disipliner akan diambil," ujarnya di akun Twitter, menanggapi cicitan pemerintah Qatar.
"Yakinlah, tentara mengolok-olok diri mereka sendiri dan bukan negara Qatar," cicit Smith dalam bahasa Arab.
Dengan cadangan gas alam yang sangat besar membuat Qatar menjadi salah satu negara terkaya di dunia. Qatar adalah rumah bagi pangkalan udara AS Al Udeid, di mana sekitar 10 ribu personel militer ditempatkan. Qatar merupakan salah satu sekutu utama AS di tanah Arab.
Pentagon menyampaikan penyesalannya. Juru bicara Pentagon Peter Cook mengatakan, militer AS akan mengambil tindakan tepat sesuai kebutuhan.
"Kami sangat menyesal akibat yang disebabkan video," kata Cook. Ia menambahkan, isi video tersebut tidak mencerminkan penghormatan AS terhadap Qatar.