Jumat 10 Jun 2016 10:03 WIB

Di Pemakaman Ali, Berbagai Agama dan Ras Berbaur

Para pelayat tiba di Freedom Hall untuk memberi penghormatan terakhir pada Muhammad Ali di Louisville, Kentucky, Kamis, 9 Juni 2016.
Foto: AP Photo/Mark Humphrey
Para pelayat tiba di Freedom Hall untuk memberi penghormatan terakhir pada Muhammad Ali di Louisville, Kentucky, Kamis, 9 Juni 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, LOUISVILLE -- Seorang petinju legendaris. Seorang keturunan Afrika-Amerika. Seorang dermawan, Muhammad Ali adalah sosok pahlawan bagi banyak orang.

Tapi tidak ada yang lebih bangga terhadap pencapaian Ali selain Muslim Amerika. Muslim Amerika memberi penghormatan terakhir pada Ali dengan lantunan doa-doa sepenuh hati dalam prosesi pemakamannya di kampung halaman Ali, Louisville, Kentucky.

"Karena Ali menjadi seorang Muslim itu keren. Karena Ali menjadi Muslim itu bermartabat. Ali menjadikan Muslim relevan. Ali mengakhiri pertanyaan apakah seseorang bisa menjadi Muslim dan seorang warga Amerika," ujar cendekiawan Muslim Sherman Jackson yang menyampaikan pidato, dikutip dari CNN, Kamis (9/6).

Baca: 14 Ribu Orang Hadiri Shalat Jenazah Muhammad Ali

Peti jenazah Ali dibawa memasuki aula tidak lama setelah prosesi pemakaman dimulai. Sebuah barikade pendek dari besi memisahkan pelayat agar tidak menyentuh langsung peti mati kayu itu.

"Mundur! Mundur!" ujar polisi kepada kerumunan orang.

Para pelayat diberi Alquran khusus dengan beberapa halaman dicetak dalam bahasa Inggris. Sejumlah pelayat mengenakan pakaian putih, setelan hitam dan lainnya mengenakan pakaian Muslim berwarma-warni.

"Saya melihat pria Yahudi memeluk pria Muslim. Say tidak pernah melihat itu. Hal itu membuat hati saya gembira melihat hal seperti ini. Meliat semua orang ini, semua orang dari berbagai warna, ras dan agama bersama-sama," ujar Kashae 'Kween' Robinson, seorang perempuan Muslim yang menyetir dari Atlanta pada Rabu untuk melayat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement