Senin 13 Jun 2016 14:15 WIB

Israel Hapus Situs Non-Yahudi dari Peta Kota Tua Yerusalem

Rep: Gita Amanda/ Red: Ani Nursalikah
Kota Tua Yerusalem, lokasi Masjid Al-Aqsa berada.
Foto: AP
Kota Tua Yerusalem, lokasi Masjid Al-Aqsa berada.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Berbagai pengunjung, baik berpasangan, berkelompok hingga per keluarga kerap memadati loket taman arkeologi Kota Daud, yang terletak di jantung wilayah Palestina di Yerusalem Timur. Ini merupakan wilayah wisata permukiman yang dikelola oleh Elad, sebuah organisasi politik pribadi yang memfasilitasi pembelian dan pengambilalihan rumah-rumah warga Palestina di Kota Tua.

Situs Kota Daud tertulis dalam huruf merah besar dengan cetak tebal di peta resmi Kota Tua yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata Israel. Peta ini didistribusikan secara gratis di pusat-pusat informasi resmi wisatawan di Yerusalem.

Namun seperti dilansir Aljazirah, ada yang berbeda dari peta keluaran Israel tersebut. Kompleks Masjid Al-Aqsa atau yang dikenal dengan al-Haram al-Sharif atau Noble Sanctuary hanya disebut dengan nama Yahudi, yakni Temple Mount. Masjid Al-Aqsa diilustrasikan di peta resmi Kota Tua dengan tanpa nama, sementara Dome of the Rocks disebutkan dalam peta.

Sementara puluhan situs yang kebanyakan permukiman Yahudi di wilayah Muslim dan Kristen Kota Tua, justru disorot dengan nomor panduan dalam peta Kota Tua.

Di antara 57 situs yang diberi nomor, hampir setengah dari wilayah itu merupakan bangunan yang ditempati warga Yahudi di wilayah Muslim. Sejumlah yeshiva atau sekolah agama Yahudi dan rumah ibadah dibeli oleh orang-orang Yahudi di wilayah Muslim di Kota Tua. Ini semua dikelola oleh Ateret Cohanim, sebuah organisasi sayap kanan Yahudi yang bertujuan menggantikan warga Palestina dengan para pemukim Yahudi.

Direktur Hubungan Internasional dan Advokasi LSM Ir Amim, Betty Herschman, mengatakan ada banyak situs yang secara historis tak penting tapi dijalankan oleh pemukim Yahudi. "Ini merugikan situs Kristen dan Muslim yang secara historis relevan, yang semestinya jauh lebih diprioritaskan di peta Kota Tua, sebagai wilayah tiga agama monoteistik besar," kata Herschman.

Kota Daud terlihat dalam peta, tapi lingkungan Silwan yang mengelilinginnya tak diberi nama. Wilayah Palestina lain seperti At-Tur, Wadi al-Joz, dan Issawiya juga tak muncul. Namun permukiman seperti Maale Har Hazeitim diberi label dengan Bintang Daud.

"Peta ini, selain menghapus tempat suci penting Muslim dan Kristen di Kota Tua, benar-benar menghapus semua lingkungan (Palestina) di wilayah bersejarah, menggantikannya dengan nama-nama Ibrani dan nama permukiman," kata Herschman kepada Aljazirah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement