Senin 13 Jun 2016 22:44 WIB

ISIS Klaim Serangan Orlando

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Esthi Maharani
Personel FBI, Orlando Police Department dan Kantor Sherif Orange County menyelidiki serangan di kelab malam gay di Orlando, Florida, Ahad, 12 Juni 2016.
Foto: Craig Rubadoux/Florida Today via AP
Personel FBI, Orlando Police Department dan Kantor Sherif Orange County menyelidiki serangan di kelab malam gay di Orlando, Florida, Ahad, 12 Juni 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, ORLANDO -- Kelompok ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan penembakan di Orlando, Florida pada Senin (13/6). Dalam radio bulletin, ISIS mengatakan serangan dilakukan oleh salah satu tentara kekhalifahannya.

"Tuhan mengizinkan Omar Mateen, salah satu dari tentara khalifah di Amerika untuk melakukan serangan memasuki perkumpulan klub malam di Orlando Florida, membunuh dan melukai lebih dari 100 orang," kata sebuah bulletin dari Al-Bayan radio dikutip Middle East Online.

Kantor berita terkait ISIS, Amaq juga mengatakan pada Ahad bahwa serangan dilakukan oleh militan ISIS. FBI sendiri telah mengakui bahwa pria kelahiran Amerika itu menelpon 911 dan menyatakan janji setia pada pemimpin ISIS.

(Baca juga: Belum Ada Bukti Keterlibatan ISIS dalam Penembakan Orlando)

Mateen adalah anak dari imigran asal Afganistan. Insiden di Pulse, klub malam gay itu menewaskan 50 orang. Sejauh ini, sekitar 48 korban telah berhasil diidentifikasi.

Kepala polisi Orlando, John Mina mengatakan ini adalah satu dari tragedi terburuk yang pernah terjadi. Ia mengaku terguncang dengan apa yang terjadi di dalam klub.

"48 dari 49 korban telah berhasil diidentifikasi, 24 orang anggota keluarga telah diberitahu, sisanya menyusul," kata Walikota Orlando, Buddy Dyer pada Senin pagi. Sebanyak 53 orang lainnya dalam keadaan terluka.

Sejumlah orang dalam keadaan kritis telah ditransfer ke rumah sakit terdekat. Dari sejumlah korban luka, ada satu polisi. Ungkapan duka muncul dari berbagai belahan dunia.

Di New York, gedung Empire State berubah jadi gelap untuk menghormati korban. Sementara One Trade Center mengubah puncaknya jadi warna pelangi. Tak hanya di AS, menara Eiffel juga berwarna pelangi.

Ratusan orang berkumpul di Desa Greenwich untuk berdoa dan meninggalkan bunga, lilin juga surat di samping tulisan 'Stop Hate'.

(Baca juga: Pelaku Penembakan Orlando Bukan Orang yang Religius)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement