Selasa 14 Jun 2016 08:26 WIB

Trump Rancang Perluasan Larangan Muslim ke AS

Rep: Amri Amirullah/ Red: Ilham
Donald Trump
Foto: Republika
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, NEW HAMPSHIRE -- Calon Presiden dari Partai Republik, Donald Trump kembali menegaskan sikap anti-Muslim-nya. Ia mengungkapkan rancangan baru perluasan larangan bagi Muslim yang hendak masuk ke Amerika Serikat.

Dilansir dari Wall Street Journal, dalam pidatonya di New Hampshire pada Senin (13/6) sore, Trump mengusulkan larangan ini juga berlaku pada semua imigran Muslim dari seluruh dunia memasuki AS.

Walaupun terkesan sama seperti pesan Trump sebelumnya, namun ia ingin menitik beratkan pada perlindungan dan keamanan bagi perempuan dan komunitas LGBT pada umumnya. Pernyataan Trump ini terkait insiden penembakan di salah satu tempat hiburan malam komunitas Gay di Orlando yang dilakukan oleh seorang Muslim sehari sebelumnya.

Trump juga mengait-ngaitkan insiden ini dengan penembakan sebelumnya yang terjadi di San Bernardino. "Muslim harus bekerja dengan kami," kata Trump. Ia menuduh Muslim AS tidak kooperatif memerangi radikalisme Islam di negeri Paman Sam.

Katrina Pierson, seorang juru bicara nasional untuk kampanye Trump mengatakan, rancangan ini merupakan evolusi dari larangan Muslim sebelumnya dan tidak membuat larangan kelas masyarakat baru. "Apa yang dia lakukan adalah mengulangi bahwa kita sedang berhadapan dengan teroris yang sebagian besar Muslim dan berasal dari negara-negara Muslim," kata Pierson.

Bahasa yang diucapkan mungkin sedikit berbeda, tapi itu pengulangan dari apa yang dia katakan selama beberapa bulan terakhir. Trump menamakan proposal sebagai 'kebijakan imigrasi yang bertanggung jawab.'

"Kita tidak bisa terus membiarkan ribuan orang untuk dicurahkan ke negara kita, banyak dari mereka memiliki pemikiran yang sama dengan pembunuh biadab ini," kata Trump merujuk insiden penembakan Orlando yang membunuh 49 orang pada Ahad pagi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement