REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Barack Obama mengatakan, tidak ada bukti pembantaian 49 orang di sebuah kelab malam Florida diarahkan dari luar negeri. Atau diperintahkan sebuah plot yang lebih besar.
Obama mengatakan, Omar Mateen (29 tahun) tampaknya telah terinspirasi oleh berbagai informasi ekstremis yang disebarkan melalui internet. "Pada tahap ini kami tidak melihat ada bukti jelas bahwa ia diarahkan dari luar," katanya dilansir dari Channel News Asia, Senin (13/6).
Obama melanjutkan, pelaku penembakan tidak mengumumkan kesetiannya kepada kelompok militan ISIS. "Tidak ada bukti bahwa ia sebenarnya diarahkan oleh mereka (ISIS). Tidak ada bukti langsung bahwa ia adalah bagian dari plot yang lebih besar," ujarnya.
ISIS sebelumnya mengaku bertanggung jawab atas pembantaian tersebut. Kelompok militan itu mengatakannya dalam sebuah buletin radio bahwa pembantaian dilakukan oleh salah satu tentara mereka.
Di Amerika Serikat, dampak politik dari penembakan telah cepat terpengaruh. Kaum liberal dan koservatif berteriak-teriak untuk pembatasan senjata yang lebih keras atau tindakan kontra-terorisme yang lebih ketat.
Di tengah pertengkaran tersebut, Obama mendesak persatuan. "Kami juga melihat semua motivasi dari si pembunuh tapi itu adalah pengingat bahwa terlepas dari ras, agama, iman atau orientasi seksual, kita semua orang Amerika," ujarnya mengingatkan.
"Kita harus saling menjaga satu sama lain dan melindungi satu sama lain dalam menghadapi tindakan mengerikan semacam ini," tegas dia.