Selasa 14 Jun 2016 13:37 WIB

Abu Sayyaf Penggal Sandera Kanada Kedua

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Ani Nursalikah
Sandera Robert Hall dan John Ridsdel (kanan).
Foto: Huffingtonpost
Sandera Robert Hall dan John Ridsdel (kanan).

REPUBLIKA.CO.ID, MANILA -- Para pejabat Filipina mengonfirmasi militan Abu Sayyaf memenggal kepala seorang pria Kanada. Ia merupakan sandera kedua yang tewas dalam dua bulan setelah tuntutan mereka untuk uang tebusan besar tidak dipenuhi.

Robert Hall diculik September lalu bersama dengan warga Kanada lain, warga Norwegia dan Filipina. Sandera Kanada lainnya, mantan eksekutif pertambangan John Ridsel dipenggal pada April. Sebelum dipenggal, Hall disandera Abu Sayyaf di hutan provinsi Sulu selatan selama sembilan bulan.

Juru bicara presiden Herminio Coloma mengutuk pembunuhan brutal dan tidak masuk akal tersebut. "Kejahatan keji terbaru ini berfungsi untuk memperkuat tekad pemerintah kita mengakhiri pemerintahan teror dan bandit," katanya dalam sebuah pernyataan dilansir Time, Selasa (14/6).

Sebuah video militan yang diperoleh petugas Filipina menunjukkan Hall dengan kemeja oranye berlutut di depan sebuah bendera hitam berbahasa Arab sebelum tewas di daerah hutan. Batas waktu untuk pembayaran uang tebusan adalan Senin. Polisi kemudian menemukan kepala seorang pria kulit putih di luar katedral Katolik Roma di kota utama Jolo, provinsi Sulu.

"Kami memiliki alasan untuk percaya laporan itu yang sayangnya benar," kata Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau di Ottawa.

Ia mengaku ngeri dengan pembunuhan dan menegaskan kembali penolakan Kanada untuk membayar uang tebusan. "Pemerintah Kanada tidak akan dan tidak bisa membayar uang tebusan sandera kelompok teroris," ujar dia.

Membayar uang tebusan akan membahayakan nyawa lebih banyak warga Kanada lainnya. Ia juga mendesak para pemimpin anggota lain dari Kelompok Tujuh negara-negara kaya menegaskan penentangan mereka terhadap membayar uang tebusan.

"Kami lebih berkomitmen dari sebelumnya untuk bekerja sama dengan pemerintah Filipina dan mitra internasional untuk mengejar mereka yang bertanggung jawab dan membawanya ke pengadilan, namun butuh waktu lama," lanjut Trudeau.

Setelah diculik dari marina di selatan Pulau Samal September lalu, para sandera dibawa dengan perahu ke Sulu, di mana Abu Sayyaf telah menyandera selama bertahun-tahun di kamp-kamp hutan pegunungan.

Dalam video Abu Sayyaf yang diunggah di Youtube setelah kematian Risdel, Hall dan dua sandera lainnya Kjartan Sekkingstad (Norwegia) dan wanita Filipina Marites Flor memohon kepada para pejabat Kanada dan Filipina untuk menegosiasikan pembebasan mereka.

Amerika Serikat dan Filipina memasukkan Abu Sayyaf dalam daftar organisasi teroris untuk penculikan, pemenggalan dan pemboman. Kelompok ini muncul di awal 1990-an sebagai bagian sebuah cabang ekstremis dari pemberontakan separatis Muslim puluhan tahun di selatan negara itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement