REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mengkritik pernyataan Donald Trump tentang larangan adanya Muslim di negara tersebut, Selasa (14/6). Ia mengatakan hal itu tidak patut dan tidak sesuai.
"Itu adalah hal yang tidak diinginkan oleh Amerika," ujar Obama, dilansir BBC, Rabu (15/6).
Menurut Presiden AS sejak 2009 ini, mengancam dan melarang adanya Muslim di negara itu hanya akan membuat tidak ada perdamaian di dunia. Bahkan, kondisi dapat semakin mencekam karena terdapat batas antara Islam dan dunia barat.
Trump, salah satu calon presiden AS dari Partai Republik sebelumnya menyerukan kembali larangan Muslim berada di Negeri Paman Sam. Hal ini terkait dengan insiden penembakan di sebuah kelab di Orlando.
Menurut miliarder itu, tindakan teror rentan dengan Islam. Karena itu, dengan larangan yang diusulkan olehnya jika terpilih menjadi orang nomor satu di AS, maka keamanan di negara itu terjamin.
"Larangan ini bisa diimplementasikan melalui tindakan eksekutif unilateral, jadi presiden memiliki kekuasaan siapa saja yang dapat masuk ke AS," jelas Trump.