Rabu 15 Jun 2016 09:38 WIB

Situasi Tegang, Amerika Kerahkan Armada Ketiga ke Asia Timur

Sebuah senapan mesin yang berada di kapal Destroyer USS Momsen (DDG92) milik Angkatan Laut AS..
Foto: Reuters/Joseph Okanga/File Photo
Sebuah senapan mesin yang berada di kapal Destroyer USS Momsen (DDG92) milik Angkatan Laut AS..

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Armada Ketiga Angkatan Laut Amerika Serikat akan mengerahkan kapal-kapal lagi ke Asia Timur untuk beroperasi di luar kawasan normalnya di sepanjang Armada Ketujuh yang berkedudukan di Jepang, kata seorang pejabat AS pada Selasa (14/6).

Langkah itu terjadi pada saat ketegangan meningkat dengan Cina. Kelompok Aksi Permukaan Pasifik Armada Ketiga, yang mencakup kapal-kapal perusak USS Spruance dan USS Momsen yang berpeluru kendali, dikerahkan ke Asia Timur pada April.

Kapal-kapal Armada Ketiga dikerahkan lagi di kawasan itu di masa mendatang, kata seorang pejabat AS yang meminta jati dirinya tak disebut. Ia dan seorang pejabat kedua mengatakan kapal-kapal itu akan melakukan operasi-operasi, tetapi tak memberikan rincian.

China mengklaim sebagian besar wilayah dari Laut Cina Selatan. Cina dibuat marah oleh apa yang dipandangnya sebagai patroli-patroli militer AS yang provokatif dekat pulau-pulau yang Cina kendalikan di Laut Cina Selatan. AS menyatakan patroli-patroli tersebut adalah untuk melindungi kebebasan navigasi.

Armada Ketiga, yang berkedudukan di San Diego, Kalifornia, biasanya melakukan operasi-operasi ke sisi timur dari garis batas internasional Samudera Pasifik. Panglima Armada Pasifik AS, Laksamana Scott Swift, seperti dikutip Nikkei Asian Review dari Jepang mengatakan pada Selasa langkah tersebut terjadi dalam konteks ketaktentuan dan perasaan tak nyaman di kawasan," sebuah rujukan jelas kepada perilaku Cina.

Swift mengatakan AL hendaknya memanfaatkan kekuatan gabungan menyeluruh dari 140.000 pelaut, lebih 200 kapal dan 1.200 pesawat yang membentuk Armada Pasifik. Armada Ketujuh terdiri atas sebuah kelompok serang kapal induk, 80 kapal lainnya dan 140 pesawat. Armada Ketiga memiliki lebih 100 kapal termasuk empat kapal induk pesawat tempur.

Para pejabat Cina telah menyalahkan ketegangan-ketegangan yang meningkat atas AS. "Saya pikir sebelum apa yang disebut pengimbangan kembali di Asia Pasifik oleh Amerika, Laut Cina Selatan sangat, sangat damai," kata Liu Xiaoming, duta besar Cina untuk Inggris, kepada kantor berita Reuters dalam wawancara pekan lalu.

"Cina bicara kepada negara-negara tetangga. Kita punya Deklarasi Perilaku (DoC). Dan Filipina bicara kepada kami. Ketika pihak Amerika datang, dengan membawa apa yang disebut pengimbangan' kembali, terjadi perubahan dramatis. "Mereka ingin mencari alasan supaya punya kehadiran militer yang kuat di Laut Cina Selatan dan di Asia Pasifik. Kalau tenang, apa alasan bagi mereka untuk berada di sana?" tanya dia.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement