Kamis 16 Jun 2016 18:31 WIB

Indonesia Dorong Stabilitas Keamanan di Laut Cina Selatan

Kapal keruk Cina terlihat di perairan sekitar Karang Mischief di Kepulauan Spartly, Laut Cina Selatan. Cina diduga sedang membangun landasan udara ketiga.
Foto: reuters
Kapal keruk Cina terlihat di perairan sekitar Karang Mischief di Kepulauan Spartly, Laut Cina Selatan. Cina diduga sedang membangun landasan udara ketiga.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Indonesia terus mendorong berbagai upaya untuk menciptakan  stabilitas dan perdamaian di kawasan terkait sengketa Laut Cina Selatan. Konflik  Laut Cina Selatan melibatkan Cina dan beberapa negara ASEAN seperti empat negara ASEAN yaitu Malaysia, Filipina, Vietnam, dan Brunei Darussalam.

"Peran Indonesia terkait Laut Cina Selatan sudah jelas. Dari awal Indonesia terus mendorong stabilitas dan perdamaian di kawasan," kata Juru Bicara Kementerian Luar  Negeri RI Arrmanatha Nasir di Jakarta, Kamis.

Pernyataan tersebut dia sampaikan untuk menanggapi pertanyaan mengenai pernyataan  yang akan disampaikan oleh ASEAN secara umum, dan Indonesia secara khusus terkait  sengketa Laut China Selatan.

Menurut Arrmanatha, Indonesia bisa menjadi pihak yang objektif dalam upaya  penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan karena Indonesia bukanlah negara pengklaim  (claimant state) dalam kasus sengketa itu.

Baca juga, Bahas Laut Cina Selatan, Cina Marah dengan Negara Maju.

"Indonesia bisa bersifat objektif karena kita bukan 'claimant state'. Tujuan utama  kita cuma satu perdamaian dan stabilitas di kawasan yang dapat berkontribusi bagi kemakmuran masyarakat di kawasan," ujar dia.

Dia menambahkan Indonesia akan terus mendorong penanganan sengketa Laut Cina  Selatan melalui pelaksanaan secara penuh dan efektif Deklarasi tentang Perilaku  Para Pihak di Laut China Selatan (Declaration on the Conduct of Parties in the  South China Sea/DOC).

Selain itu, Arrmanatha menekankan pentingnya untuk secepatnya menyelesaikan "Code  of Conduct" (CoC- Kode Perilaku) yang dapat mengatur tindakan dari pihak-pihak yang  terlibat dalam sengketa Laut China Selatan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement