Kamis 16 Jun 2016 19:02 WIB

Venezuela Tangkap 400 Orang Terkait Penjarahan

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Venezuela Nicolas Maduro
Foto: Reuters
Presiden Venezuela Nicolas Maduro

REPUBLIKA.CO.ID, Pasukan keamanan Venezuela menangkap sedikitnya 400 orang terkait penjarahan pada Selasa, Rabu (15/6). Negara anggota OPEC ini sedang mengalami krisis parah pascapenurunan harga minyak dunia.

Penjarahan dan kericuhan karena kekurangan makanan mulai sering terjadi secara sporadis di seluruh negeri. Selain karena daya jangkau masyarakat semakin minim, stok makanan juga menurun drastis.

Kericuhan kadang menghilangkan nyawa penduduk. Terbaru, laporan korban jiwa datang dari Negara Bagian Merida. Pada Rabu, Kantor kejaksaan Merida mengatakan sedang menyelidiki kematian remaja 17 tahun yang tertembak pada Selasa di negara bagian Andean.

Media lokal melaporkan ada unjuk rasa dan serangan pada kantor Partai Sosialis di sana. Pada Selasa, kekerasan menyelimuti penjarahan pada lebih dari 20 toko di kota pelabuhan, Cumana, negara bagian Sucre.

Pasukan keamanan harus melakukan berbagai cara untuk mengendalikan situasi. Ada laporan beberapa korban jiwa di Cumana namun belum dikonfirmasi aparat. Namun gubernur regional Sucre, Luis Acuna dari Partai Sosialis mengatakan laporan korban jiwa yang menyebar di media sosial itu tidak terkait dengan penjarahan.  "Hanya ada penangkapan terhadap 400 orang, kematian tidak terkait penjarahan," kata dia pada stasiun TV lokal.

Baca juga, Presiden Venezuela Nyatakan Keadaan Darurat.

Acuna menuduh penjarahan ini disulut oleh para politisi sayap kanan. Ia yakin mereka membayar para penjarah itu. "Ini sudah direncanakan, saya tidak ragu lagi mereka dibayar," kata Acuna.

Seperti dikutip the Guardian, kini kota Cumana menerapkan jam malam secara de facto. Tentara, polisi khusus dan pasukan keamanan Sebin mulai melakukan patroli secara intensif di kota.

Krisis pangan semakin terasa menghantam Venezuela dalam beberapa pekan terakhir. Penduduk yang frustasi berteriak menginginkan makanan dalam unjuk rasa. Tak jarang terjadi perkelahian di toko-toko yang menjual makanan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement