REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Jumlah penumpang yang menggunakan jasa feri yang melintasi Port Philip di Melbourne sejauh ini masih mengecewakan. Perusahaan pengelola sedang berusaha mencari cara untuk menarik lebih banyak penumpang.
Pada Rabu (15/6), hanya lima penumpang yang menaiki feri tersebut, yang masih dalam taraf uji coba selama sebulan terakhir. Feri melayani rute Wyndham Harbour ke Docklands.
Rute sejauh 31 kilometer tersebut memerlukan waktu perjalanan 80 menit. Menurut pengusaha yang mewujudkan pelayanan feri tersebut, Paul Little, di akhir pekan jumlah penumpang lebih banyak karena digunakan keluarga untuk melakukan perjalanan.
Menurut Little kepada Radio 774 ABC Melbourne, masalah utama bagi para penumpang adalah harga tiket yang terlalu mahal, dan lamanya perjalanan. "Masalah utama adalah harga tiket. Sekarang kami sudah menetapkan harga yang sama dengan tiket kereta, yaitu sekitar delapan dolar AS (sekitar Rp 80 ribu)," katanya.
"Jumlah pengguna di hari kerja sangat sedikit. Namun pengguna di akhir pekan sangat menggembirakan. Mereka ingin harga yang lebih efektif, mereka ingin kecepatan perjalanan lebih tinggi, dan mungkin jadwal yang lebih fleksibel," kata Little.
"Jadi kami sekarang mencoba untuk memperbaiki kedua hal tersebut, jadi meskipun hari ini jumlah penumpang sangat sedikit, kami yakin akan bisa memperbaiki keadaan."
Little mengatakan mereka sekarang dengan mengadakan pembicaraan dengan Port of Melbourne mengenai kemungkinan meningkatka kecepatan feri, yang selama ini dibatasi karena masalah keamanan. Dia mengatakan menaikkan kecepatan dari 15 knot menjadi 20 knot akan mengurangi perjalanan selama 15 menit.
Michelle Goodwin adalah salah seorang pengguna tetap feri tersebut dan mengatakan dia berharap semakin banyak orang akan menggunakan jasa layanan ini. "Ini tidak penuh sesak seperti dalam kereta. Ini cara yang lebih mudah untuk ke tempat kerja. Kita bisa membaca, jadi suasanya enak." katanya.
"Banyak sekali warga di kawasan Barat Melbourne mengeluh mereka tidak mendapat layanan memadai dari sisi transportasi umum. Sekarang mereka memiliki opsi namun belum banyak yang menggunakannya," katanya.
Little mengatakan sekitar 600 orang menggunakan jasa layanan ferry tersebut hari Jumat lalu, ketika mereka tidak harus membayar, dan ini menunjukkan minat sudah ada.
Dia mengatakan akan bertemu dengan pemerintah negara bagian Victoria, setelah uji coba berakhir untuk melihat apakah layanan ini akan menguntungkan bila dilanjutkan. Dia juga ingin mengetahui apakah pemerintah negara bagian Victoria akan memberikan subsidi.