REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia mengumumkan gencatan senjata di Kota Aleppo Kamis (16/6). Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, 'situasi hening' selama dua hari segera mulai diberlakukan di sana.
"Atas inisiatif Rusia, 'rezim hening' diperkenalkan di Aleppo selama 48 jam mulai 00.01 tanggal 16 Juni dengan tujuan menurunkan level kekerasan bersenjata dan menstabilkan situasi," kata Kementerian.
Rusia yang merupakan sekutu dekat Presiden Suriah Bashar al Assad tidak menyebut adanya pembahasan terkait gencatan senjata dengan pihak lain.
Selama ini Presiden Assad berupaya keras merebut kembali kota tersebut. Salah satu tujuan terbesarnya adalah mengambil alih kendali Aleppo yang telah terpecah selama beberapa tahun.
Baca juga, 10 Faksi Utama Suriah yang Ingin Jatuhkan Assad.
Dalam pernyataan, Kementerian menambahkan gencatan senjata di Daraya masih akan terus diberlangsungkan. Wilayah pedalaman Damaskus itu juga terus dipantau secara luas.
Pernyataan ini datang setelah Menteri Luar Negeri AS John Kerry meminta Rusia dan pemerintah Suriah menghormati gencatan senjata awal Februari lalu. Gencatan senjata itu berakhir dengan kegagalan.