Kamis 16 Jun 2016 19:57 WIB

Rekor 12.208 Orang Pikun Hilang di Jepang

Rep: Gita Amanda/ Red: Teguh Firmansyah
Ilustrasi Pikun
Ilustrasi Pikun

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Badan Kepolisian Nasional Jepang mengatakan 12.208 orang dengan dimensia (dimensia) dilaporkan hilang pada 2015 di Jepang. Angka tersebut meningkat tajam dri 1.452 orang pada tahun sebelumnya.

The Guardian Kamis (16/6) mengutip Kyodo News melaporkan, sebagian besar dari mereka yang hilang ditemukan kembali dalam sehari hingga sekan setelah hilang.

Sekitar 479 ditemukan tewas, 150 lainnya belum diketahui. Gangguan dimensia mempengaruhi 4,6 juta warga Jepang. Jumlah tersebut diperkirakan  meninggat menjadi tujuh juta pada 2025.

Di bawah rencana Orange, yang diumumkan tahun lalu, pemerintah akan mengalokasikan 22,5 miliar yen tahun ini untuk melatih lebih banyak spesialis. Ini untuk meningkatkan diagnosa dini dan memperluas perawatan berbasis masyarakat demi meringankan tekanan pada anggota keluarga mempekerjakan pengasuh.

Dalam survey terbar 40 persen keluarga yang merawat keluarga mereka tak bisa terus memberikan perawatan berbasis rmah. Sementara 70 persen mengatakan tanggung jawab mereka itu telah menjadi beban.

Wah, Gejala Pikun Sudah Muncul di Usia 45 Tahun.

Diperkirakan 100 ribu orang meninggalkan pekerjaan mereka setiap tahun untuk merawat saudara mereka yang sudah tua, termasuk mereka yang menderita demensia.

Peringatan akan krisis demensia ini membuat banyak produk barang dan jasa baru yang  berkaitan dengan meningkatkan fungsi kognitif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement