REPUBLIKA.CO.ID, SOFIA -- Perdana Menteri Bulgaria Boiko Borisov mengatakan ia tidak akan bergabung dengan usulan armada NATO untuk menghadapi pasukan Rusia di Laut Hitam karena tidak ingin terjadi perang di kawasan itu.
Pernyataan itu disampaikan sehari setelah Rusia memperingatkan setiap peningkatan kekuatan. Borisov mengatakan tidak ingin melihat kapal-kapal fregat berlayar melintasi resor wisata. Dalam jumpa pers bersama Presiden Rosen Plevneliev itu ia menggambarkan Bulgaria sebagai negara damai.
Ketegangan antara Rusia dan aliansi tersebut meningkat, terutama sejak krisis Ukraina dan ditembak jatuhnya jet Rusia oleh Turki pada November. Rusia yang mencaplok Krimea pada 2014 memiliki Armada Laut Hitam sendiri yang bermarkas di Sevastopol.
Turki dan Rumania, dua anggota lain NATO yang berada di wilayah pantai Laut Hitam, menyerukan adanya armada NATO dan lebih banyak pasukan aliansi di kawasan yang penting bagi Barat dan Timur, dengan cadangan energi dan kedekatannya dengan Timur Tengah.
"Saya selalu mengatakan saya ingin Laut Hitam menyaksikan kapal-kapal layar, kapal pesiar, kapal besar dengan wisatawan dan bukan menjadi ajang aksi militer. Saya tidak membutuhkan perang di Laut Hitam," kata Borisov.
"Mari hentikan spekulasi armada akan dibentuk untuk melawan siapa pun. Bulgaria adalah negara damai dan kebijakan luar negerinya tidak ditujukan pada siapa pun," kata Presiden Plevneliev menambahkan.
Seorang diplomat senior Rusia pada Rabu memperingatkan NATO tidak membangun pasukan angkatan lautnya di Laut Tengah, dan mengatakan langkah semacam itu akan merusak keamanan regional serta hubungan Rusia yang sudah terlanjut keruh dengan aliansi tersebut.
Masalah armada tersebut diperkirakan akan diungkit lagi dalam pertemuan puncak NATO di Warsawa pada Juli saat aliansi itu mempertimbangkan apa lagi yang bisa dilakukannya untuk mencegah apa yang dilihatnya sebagai peningkatan agresi Rusia.
Bulgaria yang dilihat memiliki hubungan paling dekat dengan Rusia di luar bekas negara-negara blok timur lain, mengungkapkan kesiapan ambil bagian dalam brigade darat multinasional NATO yang bermarkas di Rumania. Bulgaria mengatakan bisa mengirimkan hingga 400 orang untuk pelatihan dan latihan gabungan.
Berdasar Konvensi Montreux, negara-negara yang tidak mempunyai garis pantai Laut Hitam tidak bisa meletakkan kapal perangnya di kawasan itu selama lebih dari 21 hari. Anggota NATO Turki, Rumania dan Bulgaria semuanya merupakan negara di cekungan Laut Hitam.