REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -– Anggota parlemen Inggris Raya dari Partai Buruh, Jo Cox (41 tahun), ditemukan tewas di dekat Market Street, Birstall, West Yorkshire, Inggris, Kamis (16/6). Daerah tersebut merupakan tempat konstituennya berada.
Dilansir BBC, kepolisian setempat melansir, Kamis (16/6) sekitar pukul 12.53 siang, Jo Cox ditemukan dalam kondisi tersungkur di tanah. Tubuhnya luka-luka berat. Diketahui, dia terkena tembakan dan tusukan benda tajam.
Selain Cox, di dekatnya ada seorang pria berusia 77 tahun yang juga mengalami luka-luka.
Cox diketahui diserang di dekat rumah sakit tempatnya rutin menjalani pengobatan mingguan.
Polisi sudah menangkap seorang tersangka pria berusia 52 tahun. Penyerang disebut berjumlah satu orang. Namun, alasan di balik serangan tersebut masih terus ditelusuri.
Pemimpin Partai Buruh, Jeremy Corbyn, menyebut peristiwa ini sebagai pembunuhan yang mengejutkan sekaligus mengerikan. Dia menggambarkan sosok Cox sebagai teladan.
“Jo pergi dalam perjalanannya untuk melaksanakan tugasnya sebagai wakil rakyat, jantung demokrasi kita. Mendengarkan dan membawa aspirasi publik yang telah memilihnya,” kata Jeremy Corbyn seperti dikutip BBC, Kamis (16/6).
The Guardian melaporkan, kepolisian setempat juga melakukan investigasi terkait dalih pembunuhan atas Cox.
Sebab, menurut pengakuan seorang saksi, Graeme Howard (38), tersangka sempat berteriak “Utamakan Inggris” selagi menyerang Jo Cox di lokasi kejadian.
“Saya mendengar suara tembakan dan saya segera berlari ke luar. Saya lalu melihat beberapa orang perempuan keluar dari kafe,” kata Howard seperti dikutip The Guardian, Kamis (16/6).
“Dia (pelaku) berteriak ‘Britain First’ saat dia melakukan itu (pembunuhan) dan ketika sedang ditangkap. Dia dibekuk dua petugas polisi dan korban dibawa ambulans,” lanjutnya.
Rakyat Inggris Raya kini sedang menentukan pilihan, apakah tetap bergabung dengan Uni Eropa atau melepaskan diri. Pendukung opsi lepas dari UE menamakan dirinya “Brexit” (singkatan dari British Exit). Kebanyakan Brexit didukung kubu sayap kanan Inggris.