REPUBLIKA.CO.ID, NIGER -- Militan Boko Haram menewaskan 24 orang, yang sebagian besar merupakan perempuan, di sebuah pemakaman di desa utara Nigeria.
Mereka juga menyerang desa di Niger dan menewaskan tujuh polisi dan melukai 12 lainnya dalam insiden baku tembak.
Menurut seorang warga Musa Kwagh, beberapa wanita masih hilang setelah serangan Kamis (16/6) di desa Kuda di Adamawa, Nigeria. Tokoh masyarakat setempat Maina Ularamu mengatakan, serangan terjadi selama perayaan berkabung seorang pemimpin lokal.
"Mereka datang dengan sepeda motor dan menembaki kerumunan, menewaskan 24 orang. Sebagian besar korban perempuan. Mereka juga menjarah persediaan makanan dan membakar rumah, mereka pergi sekitar satu jam kemudian," katanya seperti dilansir The Guardian Jumat (17/6).
Ularamu mengatakan meski Bokom Haram telah diusir dari kota Gulak, kota terdekat dari lokasi kejadian, namun militan masih tinggal di desa-desa sekitarnya.
Juru bicara polisi Othman Abubakar menyebut korban tewas 18 orang, sementara lainnya banyak yang menderita luka-luka. Menurutnya warga yang telah melarikan diri akibat Boko Haram sudah kembali, namun mereka kini menghadapi ancaman serangan Boko Haram pada malam hari.
Serangan terakhir di Adamawa adalah pada tanggal 9 Januari, ketika tujuh orang tewas dan dua lainnya luka-luka dalam serangan di Madagali.
Dua pembom bunuh diri wanita meledakkan diri di sebuah pasar di Madagali pada tanggal 28 Desember, menewaskan 30, hanya beberapa hari setelah Presiden Nigeria, Muhammadu Buhari, menyatakan militan "secara teknis" telah dikalahkan.
Tapi serangan terbaru menunjukkan bahwa pemberontak, yang ingin membuat negara Islam itu masih memiliki kapasitas untuk menyerang. Setidaknya 20 ribu orang tewas dan lebih dari 2,6 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka sejak pemberontakan dimulai pada 2009.