Ahad 19 Jun 2016 04:26 WIB

Semakin Banyak Turis Cina Belanja di Australia

REPUBLIKA.CO.ID, MELBOURNE -- Pengeluaran para turis asal Cina yang berkunjung ke Australia diperkirakan akan naik menjadi 1,4 miliar dolar AS (sekitar Rp 14 triliun) dengan semakin banyaknya turis kelas menengah dan kesukaan mereka belanja barang-barang mewah dan berkualitas.

Dalam sebuah laporan yang dibuat Cross Border Management berjudul Golden Dragons: The Spending Habits of Chinese Tourists (Naga Emas: Pola Belanja Turis Cina), disebutkan perlunya bisnis di Australia memperhatikan musim dingin bagi kehadiran turis Cina yang semakin banyak.

"Survei kami mengenai para turis dari Cina mengatakan mereka menginginkan lebih banyak tanda dalam bahasa Cina, perusahaan atau bisnis milik warga Cina lainnya, dan seseorang yang bisa membantu mereka ketika mereka sedang belanja." kata laporan tersebut.

"Meskipun pada umumnya masa Imlek, dan masa Natal sebagai masa paling banyak diminati oleh para turis dari Cina untuk berkunjung, perhatian belum banyak diarahkan bagi turis Cina yang datang di musim dingin di Australia."

Cross Border Management (CBM) sebuah perusahan yang mengkhususkan diri membantu perusahaan Cina menjual kepada pelanggan Cina mengatakan jumlah kedatangan turis Cina terbesar setelah Imlek adalah masa liburan sekolah antara Juli dan Agustus, dengan perkiraan mereka akan menghabiskan 700 juta dolar AS selama masa liburan tersebut.

Menurut CBM, setiap turis yang datang menghabiskan rata-rata 2.499 dolar AS (sekitar Rp 25 juta) selama mereka berada di Australia di 2015.

"Pentingnya musim liburan ini semakin terasa karena semakin banyak warga Cina yang mampu melakukan perjalanan, dan juga tempat kerja mereka memberikan cuti yang dibayar." kata laporan tersebut.

Dalam laporan tahun lalu, laporan Tourism Research Australia menunjukkan bahwa turis Cina menjadi pembelanja terbesar di Australia ketika mereka berlibur disusul Korea Selatan, Jepang, dan Taiwan dari masa 2011 sampai 2013.

Pembelanja besar adalah mereka yang menghabiskan paling kurang 330 dolar AS (sekitar Rp 3,3) atau menghabiskan 4.200 dolar AS (sekitar Rp 42 juta) selama liburan mereka.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/bisnis-investasi/turis-china-menghabiskan-dana-semakin-besar-di-australia/7521238
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement