Ahad 19 Jun 2016 08:46 WIB

Brasil Pontang Panting Siapkan Olimpiade

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Dwi Murdaningsih
 Logo resmi Olimpiade Rio 2016.
Foto: buda mendes
Logo resmi Olimpiade Rio 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Brasil sibuk mencari tambahan dana untuk olimpiade. Krisis ekonomi Brasil menggerogoti karena resesi terburuk sejak 1930an. Ekonomi negara ekonomi terbesar Amerika Latin ini menyusut 5,4 persen dalam kuartal pertama tahun ini. Merosotnya harga minyak membuat Rio de Janeiro yang kaya minyak terhantam paling parah dalam harga komoditas.

Gubernur Rio, Francisco Dornelles mengatakan kebutuhan dana akan dialokasikan untuk keamanan, mobilitas dan kesehatan. Menurutnya, kondisi darurat ini merupakan buntut dari permasalahan di sektor minyak, industri baja dan sektor otomotif.

"Kita kehilangan banyak dari ICMS (pajak dari sirkulasi barang dan jasa), kita kehilangan dari royalti minyak," katanya. Ia ingin penduduk mengerti bahwa ada kesulitan finansial yang sedang dialami.

Menurut Andrada, deklarasi keadaan darurat mungkin bisa membantu Rio memperoleh dana federal. Apalagi perpanjangan Metro untuk transportasi massa masih belum siap.

Walikota Rio, Eduardo Paes memilih optimis dengan kemampuan kotanya menyelenggarakan Olimpiade. Ia mengatakan dekrit pemerintah tidak akan menghambat komitmen Rio untuk Olimpiade. "Disamping isu keamanan yang bukan tanggung jawab kami, kami yakin kerjasama dengan pemerintah federal akan berjalan. Sehingga saya percaya kita akan menggelar Olimpiade yang luar biasa," katanya.

Rio diperkirakan akan menerima 500 ribu pengunjung asing selama Olimpiade. Faktor keamanan menjadi salah satu hambatan utama karena meningkatnya angka pembunuhan dan serangan dalam beberapa bulan belakangan.

Potongan finansial sebesar 30 persen diambil dari dana keamanan negara bagian. Rio diperkirakan akan mengalami defisit sekitar 5,56 miliar dolar AS tahun ini karena dana pengeluaran dibuat sebelum Brasil alami resesi.

Sejak tahun lalu, krisis ekonomi sudah menghantam dan memaksa penghematan di sejumlah sektor. Rio terpaksa menunda pensiun, pembayaran gaji, menutup sejumlah sekolah dan rumah sakit. Sementara pasokan krusial seperti perangkat medis juga kurang. Lebih jauh, Brasil menghadapi ancaman virus zika yang membawa kekhawatiran.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement